Andy Sapta
STMIK Royal, Jl. Prof. H.M. Yamin No. 173
Kisaran
e-mail: sapta@royal.ac.id
Abstract: This study aims to determine
the effect of using quiz creator to increase students' mathematics learning
outcomes in the material Statistics. This study population is students of class
XI SMA Diponegoro Kisaran of academic year
2015/2016. From the calculation results obtained by tcount = 4.87 ttable (0,95)
= 1.67 Thus obtained: tcount > ttable
is 4.87 > 1.67 Ho
rejected the conclusion that the statement contained the effect of using quiz
creator to increased results mathematics learning in materials Statistics.
Keywords:
quiz
creator, evaluation, learning outcomes
Abstrak: Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan quiz
creator terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa pada materi
Statistika. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas XI SMA Diponegoro
Kisaran tahun ajaran 2015/2016. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh t = 4,87
ttabel (0,95) = 1,67 Maka diperoleh: thitung > ttabel yaitu 4,87 > 1,67 sehingga pernyataan Ho ditolak
kesimpulannya terdapat pengaruh penggunaan quiz
creator terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa pada materi
Statistika.
Kata kunci:
quiz creator, evaluasi, hasil belajar
Jurnal Mathematics Paedagogic,
Vol. VII,
No. 1, Sept 2016,
hlm. 91 – 96
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.
Karena peranannya yang begitu besar pada dunia pendidikan sehingga matematika
menjadi pelajaran yang begitu besar pada
dunia pendidikan sehingga matematika menjadi pela-jaran yang wajib diikuti di semua jenjang pendidikan yang ada.
Meskipun matematika mempunyai peranan penting tetapi banyak siswa yang tidak
memahami tujuan pembelajaran matematika itu sendiri. Adapun tujuan
pembelajaran mate-matika adalah: (1) Memahami konsep matematika dalam pemecahan masalah; (2) Menggunakan
penalaran dalam menjelaskan pernyataan mate-matika; (3) Memecahkan masalah dan
menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol,
tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5)
Memiliki sikap meng-hargai kegunaan-kegunaan matematika dalam kehidupan.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran
matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan
pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman,
penguasaan materi serta hasil belajar siswa. Semakin tinggi tingkat pemahaman maka semakin
tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Penyajian materi yang kurang
tepat juga dapat menjadikan proses pelajaran mem-bosankan. Hal ini juga dapat terjadi pada
pelajaran matematika, jika guru tidak tepat dalam pemilihan model pembelajaran
maka yang terjadi siswa akan merasa bosan dan menganggap pelajaran matematika
itu adalah pelajaran yang sulit.
Hasil belajar matematika merupakan salah satu indikator
efektivitas pembelajaran matematika. matematika tinggi hasil belajar
menunjukkan bahwa belajar matematika proses yang efektif. Sebaliknya,
matematika ren-dah hasil
belajar indikasi ketidak-efektifan
proses pembelajaran matematika.
Hasil pembelajaran sangat penting dalam pendidikan dan dapat dilihat sebagai
salah satu ukuran keberhasilan siswa dalam pendidikan sekolah. Penilaian hasil
belajar adalah pendidikan kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di
sekolah tentang pengetahuan, keterampilan atau keahlian yang dinyatakan setelah
pemungutan suara (Djamarah, 2002). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman atau bahan
pertimbangan dalam menentukan kemampuan siswa.
|
Selama ini guru dipandang sebagai sumber informasi utama, namun
karena semakin majunya teknologi maka siswa dapat dengan mudah mendapatkan
inforamasi yang dibutuhkan, dengan demikian guru seharusnya tanggap dan mampu
menyesuaikan diri terhadap perkem-bangan tersebut. Salah satu yang dapat dilakukan adalah menerapkan
peran guru sebagai motivator. Dimana
peran guru adalah memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung di
kelas. Guru memilih atau merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi kelas serta merencanakan evaluasi yang akan digunakan untuk menunjang materi yang akan disampaikan
agar siswa tidak merasa bosan (jenuh).
Faktor lain yang menyebab-kan rendahnya kemampuan
penalaran siswa dalam belajar matematika adalah karena pendekatan pembelajaran yang didominasi
oleh pendekatan ekspatansi, yaitu kegiatan pembelajaran yang terpusat pada
guru. Dalam penyampaian materi guru monoton menguasai kelas akibatnya kemampuan
penalaran siswa dalam belajar matematika menjadi kurang optimal serta keaktifan
siswa dalam pembelajaran kurang tampak. Keaktifan siswa akan muncul jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa agar mau mengembangkan pola pikirnya dan mau
mengembangkan ide-ide.
Menyadari hal tersebut, perlu adanya pembaharuan dalam pembe-lajaran untuk
memungkinkan siswa dapat mempelajari matematika lebih mudah, efektif dan
menyenangkan salah satunya adalah menerapkan model evaluasi pembelajaran yang lebih interaktif dengan menggunakan
aplikasi quiz creator. .Oleh karena itu perlu kiranya dilakukan penelitian di SMA
Diponegoro Kisaran yang mempunyai sarana pembelajaran yang lengkap.
METODE
Lokasi penelitian ini dilaksa-nakan di SMA Diponegoro Kisaran. Waktu
penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai bulan September pada semester ganjil
Tahun Ajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah kelas XI IPA SMA Diponegoro
Kisaran yang berjumlah 62 orang, yang terdiri dari 2 kelas sehingga diambil
sampel sebanyak 62 orang. Penentuan kelas kontrol dan kelas uji dengan cara teknik claster
random sampling. Untuk melihat kelayakan sampel dari kedua kelas, terlebih dahulu dilakukan
uji persyaratan data yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk memperoleh data dan gambaran sebenarnya mengenai topik
penelitian maka peneliti mengum-pulkan data yaitu dengan memerikan tes matematika pada materi statistika
dengan bentuk tes adalah pilihan
berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel penelitian terdiri dari kelompok yaitu kelompok eksperimen kelas XI IPA 1 dengan jumlah 30 orang dan kelompok kontrol kelas XI IPA 2 dengan jumlah 32 orang. Untuk kelompok eksperimen menggunakan tes evaluasi pembelajaran dengan quiz creator sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan evaluasi pembelajaran konvensional.
Sebelum melakukan proses belajar dengan menggunakan metode pembelajaran pada kedua kelas tersebut,
terlebih dahulu diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Pretest
diambil dari nilai matematika dari semester sebelumnya pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 1. Kemampuan Awal Siswa
Hasil
|
Kelas Eksperimen
|
Kelas Kontrol
|
Rata-Rata
|
79,56
|
78,85
|
Simpangan
Baku
|
2,90
|
3,01
|
Varians
|
10,15
|
9,55
|
Skor
Min
|
68
|
70
|
Skor
Max
|
100
|
100
|
Dari hasil pretest
diketahui tidak ada perbedaan antara kemampuan awal siswa dari kedua kelas. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji normal dan varians pada data pretest yang menunjukkan bahwa data
Tabel 2. Ringkasan Uji Normalitas
Kelas
|
Lo
|
Ltabel
|
Kesimpulan
|
Eksperimen
|
0,28
|
0,337
|
Normal
|
Kontrol
|
0,22
|
0,337
|
Normal
|
Tabel 3. Ringkasan Uji Homogenitas
Kelas
|
Lo
|
Ltabel
|
Kesimpulan
|
Eksperimen
|
1,67
|
1,85
|
Homogen
|
Kontrol
|
berdistribusi
normal dan hasil uji homogen pada data pretest yang menunjukkan bahwa kedua kelompok varians yang
homogen. Setelah dilihat kemampuan awal siswa, maka dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pada kelas eksperimen dan model pembelajaran pada kelas kontrol.
Tabel 4. Kemampuan Awal Siswa
Hasil
|
Kelas Eksperimen
|
Kelas Kontrol
|
Rata-Rata
|
85,71
|
80,35
|
Simpangan
Baku
|
3,65
|
2,85
|
Varians
|
13,33
|
8,10
|
Skor
Min
|
76
|
71
|
Skor
Max
|
100
|
100
|
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui uji satu pihak yaitu pihak kanan dengan hipotesis statistik:
Ho :
1 =
2
hasil belajar siswa yang menggu-nakan evaluasi pembelajaran menggunakan quiz creator tidak lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang
menggunakan metode konvensional.
H1 :
1>
2
|
Pembahasan
Hasil penelitian pada kelom-pok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari kondisi awal yang sama, yaitu setelah diadakan uji normalitas dan homogenitas
yang menunjukkan bahwa sampel berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan varians.
Kemudian dilakukan uji kesamaan dua rata-rata yang menun-jukkan bahwa sampel mempunyai kesepadanan. Pada kelompok ekspe-rimen diberi perlakuan evaluasi pembelajaran dengan
menggunakan quiz creator, sedangkan pada kelompok kontrol diberi perlakuan evaluasi pembelajaran konvensional.
Setelah dilakukan perlakuan keduanya diadakan tes hasil belajar. Tes hasil belajar telah di ujicobakan sebelumnya di kelas uji coba dan dilakukan uji validitas, uji reliabilitas,
daya beda dan taraf kesukaran item soal. Hasil yang diperoleh bahwa tes tersebut
reliable dan item soal memenuhi validitas item.
Hasil dari uji hipotesis dengan HO adalah rata-rata kelompok eksperimen kurang dari atau sama dengan kelompok kontrol dan H1 adalah
rata-rata kelompok eksperimen lebih dari kelompok kontrol yang menunjukkan thitung > ttabel, artinya HO ditolak.
Dengan kata lain bahwa rata-rata kelompok eksperimen lebih dari kelompok kontrol.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan
evaluasi pembelajaran berupa aplikasi quiz
creator pada kelas XI IPA 1 SMA Diponegoro
Kisaran lebih baik dari pada dengan model evaluasi
pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA 2 SMA Diponegoro
Kisaran.
Hal ini dimungkinkan dipenga-ruhi oleh kelas eksperimen meng-gunakan
evaluasi yang lebih berinteraksi,
sehingga memberikan pemahaman tentang materi.
Adapun kesulitan yang dialami peneliti dalam menerapkan penggu-naan quiz creator adalah peneliti sulit mengkondisikan keadaan kelas pada saat siswa melakukan evaluasi
dengan quiz creator, dan penggunaan waktu yang kurang efektif menyebabkan latihan soal masih kurang.
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMA Diponegoro Kisaran, maka diambil simpulan nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan evaluasi pembelajaran menggunakan quiz
creator pada materi statistika yaitu 85,71 dan simpangan baku 3,65. Nilai
rata-rata hasil belajar siswa di kelas kontrol yaitu 80,35 dan simpangan baku 2,85.
Terdapat pengaruh penerapan evaluasi pembelajaran dengan meng-gunakan quiz creator terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa pada materi statistika siswa kelas XI SMA Diponegoro Kisaran tahun ajaran 2015/2016.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S.
2009. Dasar - dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Djamarah. S.B. 2002. Psikologi
Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Hamalik, O.
2009. Dasar – Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosda-kaya
Istarani. 2012. 58 Model Pembelaja-ran Inovatif.
Medan: Media Persada
|
Shadiq, F. 2004.
Pemecahan Masalah,
Penalaran, dan Komunikasi. Yogyakarta: Pusat Pengem-bangan Penataran Guru
Slameto. 2010. Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika.
Bandung: PT. Tarsito Bandung
Sudjana, N. 2004. Penelitian hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
No comments:
Post a Comment