12.14.2009

JADWAL UJIAN NASIONAL 2009

Berdasarkan surat Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 178/MPN/HK/2009 tanggal 03 Desember 2009 perihal: Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2009/2010, maka dengan ini diberitahukan bahwa Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) akan menyelenggarakan UN pada tahun 2010 dengan jadwal sebagai berikut:


Jadwal Ujian Nasional SMA/MA, SMALB, dan SMK Tahun Pelajaran 2009/2010
• UN Utama (22 - 26 Maret 2010)
• UN Susulan (29 Maret - 5 April 2010)
• UN Ulangan (10 - 14 Mei 2010)
Jadwal Ujian Nasional SMP/MTs dan SMPLB Tahun Pelajaran 2009/2010
• UN Utama (29 Maret - 1 April 2010)
• UN Susulan (5 - 8 April 2010)
• UN Ulangan (17 - 20 Mei 2010)
Jadwal UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010 SD/MI dan SDLB
• UN Utama (4 - 6 Mei 2010)
• UN Susulan (10 - 12 Mei 2010
Mata pelajaran yang diujikan sama seperti tahun lalu kecuali program keagamaan untuk MA. Kriteria kelulusan sama seperti tahun lalu. Peserta didik mengikuti UN di sekolah penyelenggara masing – masing dengan sistem pengawasan acak dan ada ujian ulangan.

Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut silakan menghubungi:
BSNP
Gedung D Lantai 2
Mandikdasmen
Jl. RS Fatmawati, Cipete
Jakarta Selatan
Telp. (021) 7668590
Faks. (021) 7668591

12.07.2009

VALUE OF DAYLY TEST OF FUNCTION OF COMPOSITION AND INVERS

Congratulations on your getting on the highest dayly test of function of composition and invers mark from each class :


XI SCIENCE 1 : Nabila Adani Lubis (90); Adzhany Masturah lubis (85); Ivo Handayani Dalimunthe (85); M. Kevin Khosy (80); Devika Widyaningrum (78); Imam Irhamsyah (78).

XI SCIENCE 2 : Dhiyanisa Nadira Lubis (90); Hafizul Haque Hadiwidjojo (90); Neno Rama Dhianita (90); Teguh Dwi Ratno Ilham (90).

XI SCIENCE 3 : Annisa Mulia Hapsari (100); Fashana Aditya Rahman (100); Elferina Dwi Cahya (95); M. Haikal (95); M. Ihsan Nasution (95); Sukma Fadli (95).

XI SCIENCE 4 : Achmad Rizal (100); Dimas Khairulya (100); Dwi Rizki Rahmahwati (100); M. Miftahul Fath (100); Rahmat Irfan Pohan (100).

11.30.2009

PERMENDIKNAS No. 48 TAHUN 2009

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 48 TAHUN 2009

TENTANG

PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


Selengkapnya dapat diunduh di sini

11.21.2009

PERMEN NO. 75 TAHUN 2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 75 TAHUN 2009 TANGGAL 13 OKTOBER 2009

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010


Selengkapnya dapat di unduh di sini

PERMEN NO. 39 TAHUN 2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 39 TAHUN 2009

TENTANG

PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU DAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang :
bahwa untuk memenuhi beban kerja guru sebagaimana diatur dalam Pasal 52, Pasal 53, dan beban kerja guru dan pengawas satuan pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;


Surat Keputusan selengkapnya dapat diunduh di sini

10.30.2009

PERMENDIKNAS No. 47 TAHUN 2009

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 47 TAHUN 2009

TENTANG

SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN


Selengkapnya dapat diunduh di sini

PERMENDIKNAS No. 39 TAHUN 2009

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 39 TAHUN 2009
TENTANG
PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU DAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN


Selengkapnya dapat diunduh di sini

PERMENDIKNAS No. 20 TAHUN 2009

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2009
TENTANG
BEASISWA UNGGULAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,


Selengkapnya dapat diunduh disini

10.13.2009

VALUE OF MIDDLE EXAM TEST

Congratulations on your getting on the highest middle exam test mark from each class :

XI SCIENCE 1 : Nabila Adhani Lubis (100); Yunishara Pratiwi (100); Adzhany Masturah Lubis (90); Faurantia Farlana Sigit (90); Imam Irhamsyah (90).

XI SCIENCE 2 : Dhiyanisa Adhira Lubis (100); Fadiah Atikah (90); Indira Khairuna Nasution (90); M. Archie Amanta (90); M. Rizki Nugroho (90); Noval Chairunia (90); Winda Lydia Sari (90); Wiyan Arfil (90).

XI SCIENCE 3 : Elferina Dwi Cahya (100); Fashana Aditya Rahman (100); Atika Zalina (90); M. Haikal (90);

XI SCIENCE 4 : Dhiyando Giovanni Alfiandi (100); Ilhamsyah (100); M. Alfarisyi Z. (100); Dimas Khairulya (90); Dwi Rizki Rahmahwati (90); Gita Rizki Maulida (90); Hafizhalaila Ammar (90); M. Adhi Putra Alfyan (90); M. Miftahul Fath (90); Mutia Zahrina Putri (90); Putri Ardiyanti (90); Rikha Yolanda (90); Rizky Aulia (90).

9.27.2009

VALUE OF DAYLY TEST OF PROBABILITY 1

Congratulations on your getting on the highest dayly test of probability 1 mark from each class :


XI SCIENCE 1 : Nabila Adani Lubis (90); Yunishara Pratiwi (90); Sheilla Arini Permatasari (78); M. Abizar Algiffary T (73); M. Kevin Khosy (73); Tengku Azlansyah Alsani (73).

XI SCIENCE 2 : Wiyan Arfil (100); Zarin Safanah Sihotang (100); Fadiah Atikah (95); Noval Charunia (95); M. Fahrullah (90); Tania Taramaya (90).

XI SCIENCE 3 : Elferina Dwi Cahya (100); Fashana Aditya Rahman (100); Annisa Mulia Hapsari (95); Meidina Sari Batubara (90); M. Haikal (90); Mulya (90); Pandu M. Haeqal (90); Soraya Claudia Risky (90); Zulaika Haddis Nasution (90).

XI SCIENCE 4 : Dwi Rizki Rahmahwati (100); Miftahul Fath (90); M. Reza Rizky Ananda (80); Dimas Khairulya (78); Rikha Yolanda (78).

9.08.2009

LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA KE-41 TAHUN 2009

Tema:
“Menumbuhkan Minat Remaja Mencintai Iptek”

BIDANG LOMBA
Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
Bidang Ilmu Pengetahuan Alam
Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik

HADIAH
Piala, Piagam dan Penghargaan lainnya

PERSYARATAN LOMBA

1. Judul bebas (dalam konteks tema dan bidang lomba).
2. Usia 12-19 tahun terhitung pada tanggal 25 September 2009.
3. Perorangan atau kelompok (maksimal 3 orang).
4. Materi merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan dengan metode ilmiah dan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan yang benar.
5. Ide, orisinalitas, kualitas materi, sistematika penyajian, bahasa, dan data pendukung merupakan unsur kriteria penilaian.
6. Karya ilmiah belum pernah diikutsertakan dalam lomba sejenis tingkat nasional lainnya.
7. Diketik dengan jarak 1½ spasi, jenis huruf Arial, ukuran huruf 11, maksimal 25 halaman (termasuk gambar dan lampiran) menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
8. Karya tulis dan alat peraga yang diperlombakan dapat disebarluaskan melalui media massa oleh panitia lomba.
9. Pada pojok kiri atas sampul pengiriman harus ditulis bidang lomba yang diikuti.
10. Karya tulis asli beserta tiga rangkap fotokopi diterima oleh Panitia selambat- lambatnya tanggal 1 Oktober 2009, dengan melampirkan riwayat hidup yang diketahui oleh orangtua atau wali, mencantumkan alamat dan nomor telepon yang mudah dihubungi.
11. Finalis yang ditetapkan Dewan Juri akan diundang ke Jakarta untuk presentasi. Bagi finalis kelompok, yang diundang hanya satu orang untuk mewakili kelompoknya. Pengumuman Finalis dapat dilihat di website: http://kompetisi.lipi.go.id/lkir41/ pada tanggal 19 Oktober 2009.
12. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.

Waktu Penyelenggaraan
25/10/09 : Registrasi Peserta
26/10/09 : Presentasi Finalis
27/10/09 : Audiensi, Field Trip & Malam Penganugerahan Pemenang
28/10/09 : Kepulangan Peserta

Panitia LKIR Ke-41 Tahun 2009
Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan IPTEK LIPI
Sasana Widya Sarwono Lt.V
Jl. Jend. Gatot Subroto 10
Jakarta Selatan 12710
Tlp. 021-52920839/021-5225711 Psw. 273, 274, dan 276 Fax. 021-52920839/021-5251834
http://kompetisi.lipi.go.id/lkir41/

Mendiknas: Mulai 2010 Tunjangan Profesi Guru PNS Periode 2007 dan 2008 Dibayarkan Melalui Bupat

Ogan Ilir, Senin (31 Agustus 2009) -- Mulai tahun 2010 tunjangan profesi untuk guru pegawai negeri sipil (PNS) bagi yang sertifikasinya telah selesai periode tahun 2007 dan 2008 maka tunjangan profesi digabungkan dengan gaji bulanannya dan dibayarkan langsung melalui Bupati.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo pada dialog bersama para pemangku pendidikan di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Senin (31/08/2009) "Pak Bupati yang membayar. Jadi langsung di dalam gaji sudah termasuk tunjangan profesi," katanya.


Adapun bagi yang lulus sertifikatnya tahun 2009 masih dibayarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) langsung ke rekening. "Hanya yang tahun terakhir saja (dibayarkan oleh Depdiknas). Ketika diyakinkan betul bahwa gurunya dan namanya betul, bahwa dia sudah S1, sudah lulus sertifikasi, sudah tidak ada kesalahan lagi maka kemudian dia menjadi permanen. Tunjangan permanen melekat pada gaji," kata Mendiknas.

Mendiknas menyampaikan, sertifikasi profesi hanya diperuntukkan bagi guru dan bukan ditujukan bagi kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Namun demikian, kata Mendiknas, karena untuk menjadi kepala sekolah adalah harus seorang guru maka dia harus bersertifikat. "Sertifikasi itu adalah untuk guru bukan untuk kepala sekolah. Tidak ada sertifikasi kepala sekolah dan tidak ada sertifikasi pengawas. Yang ada sertifikasi guru.

Mendiknas menjelaskan, kepala sekolah wajib mengajar minimal enam jam jika ingin mendapatkan tunjangan profesi. Sementara bagi pengawas, kata Mendiknas, kalau dia seorang guru maka dia harus bersertifikat. "Kalau ada pengawas yang bukan guru maka tidak perlu ikut sertifikasi dan tidak perlu ikut menikmati tunjangan profesi," katanya.

Bupati Ogan Ilir Mawardi Yahya menyampaikan, Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah mengalokasikan uang tambahan atau uang perangsang bagi seluruh guru. Jumlah uang tersebut dibedakan berdasarkan letak wilayah atau zona tempat guru itu mengajar.

Zona tersebut mulai dari daerah yang paling dekat dengan jalan negara sampai ke daerah terpencil berturut - turut adalah A, B, C, dan D. Untuk guru negeri mendapatkan uang transport zona A Rp.150.000,00; zona B Rp.250.000,00; zona C Rp.350.000,00; dan zona D Rp.450.000,00. "Termasuk guru - guru swasta Rp.200.000,00 per bulan," katanya.***

Sumber: Pers Depdiknas

8.22.2009

Daftar Pemenang OSN 2009

Peraih Medali di OSN 2009 Tingkat SMA

Bidang Matematika

1. Johan Gunardi, SMAK 5 BPK Penabur, Jakarta
2. Raymon Tanadi, SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta
3. Sucipto Dwijayana S, SMAK 5 BPK Penabur, Jakarta
4. Jennifer Santoso, SMAK 5 BPK Penabur, Jakarta
5. Rahmad AZ Haris, SMAN Plus, Provinsi Riau

Bidang Fisika

1. Raditya Weda Bomantara, SMAN 1 Yogyakarta
2. Ahmad Ataka Awwalur R, SMAN 3 Yogyakarta
3. Theo Arianto, SMAK Penabur Gading Serpong, Banten
4. Kevin Soedyatmiko, SMAN 12, Jakarta
5. Kamal Habibi Bagar, SMAN 5 Surabaya

Bidang Kimia


1. Manoel Y Manuputty, SMAK Penabur Gading Serpong, Banten
2. Kevin Timothy Idianto, SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta
3. Stephen Haniel Yuwono, SMAN 1 Purwokerto
4. Jefri, SMA Methodist 3, Medan
5. Ansori Muchtar, SMAN 1 Metro, Lampung
6. Alimatun Nashira, SMAN 1 Yogyakarta

Bidang Informatika/Komputer

1. Daniel Rolandi, SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta
2. Edrick Rudy Putra, SMAK IPEKA Tomang, Jakarta
3. Yosef Giovanni Tjandra, SMA Regina Pacis, Surakarta
4. Lusia Kristiana, SMAK Penabur Gading Serpong, Banten
5. Abdurrosyid B Handoyo, SMAN 3 Semarang

Bidang Biologi

1. Danang Crysnanto, SMAN 1 Wonogiri
2. Irfan Haris, SMAN 1 Pringsewu, Lampung
3. Harun Reza Sugito, SMAK 1 BPK Pemabur, Jakarta
4. Rhama Patria Bharata, SMAN 1 Yogyakarta
5. Annisa Dewi Utami, SMAN 78, Jakarta

Bidang Astronomi

1. Adicitra Sima, SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta
2. Veena Salim, SMA Methodist 3, Medan
3. Hans Triar Sutanto, SMAK Petra 2, Surabaya
4. Septian Gilang Permana P, SMAN 1 Yogyakarta
5. Hendry Pramudipta S, SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah

Bidang Ekonomi

1. Devina Anindita, SMAN 68, Jakarta
2. Rahmatdi, SMAN 1 Yogyakarta
3. Agnie Oktavianto, SMAN 39, Jakarta
4. Irfany Ulfah Tri Phalita, SMAN 3, Semarang
5. Dimas Yusuf, SMA Islam Al Azhar 1, Jakarta

Bidang Kebumian

1. Sarah Sausan, SMAN 3, Malang
2. Fajar Febiani Amanda, SMAN 1, Banjarnegara
3. Darmadi, SMAN 8, Yogyakarta
4. Fraga Luzmi Fahmi, SMAN Model Terpadu Madani, Sulteng
5. Ardy Ramadhan, SMAN 48, Jakarta

National Logic Competition (NLC)

National Logic Competition merupakan ajang kompetisi yang menguji kemampuan memecahkan suatu permasalahan yang membutuhkan kemampuan berpikir logis. Peserta yang dapat mengikuti adalah siswa-siswi SMA, SMK dan sekolah lain yang sederajat. Peserta dikelompokkan dalam bentuk tim yang terdiri dari tiga orang yang berasal dari sekolah yang sama. Tim-tim tersebut akan bersaing untuk mendapatkan gelar juara satu, dua, tiga dan juara harapan.

Tujuan dari kegiatan National Logic Competition ini adalah :

Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif di kalangan pelajar SMA

* Melalui soal-soal yang diberikan, diharapkan mampu membentuk pola pikir logis, cerdas dan kreatif sebagai dasar pengembangan dan pemasyarakatan teknologi informasi.
* Dengan acara ini diharapkan mampu menjaring siswa-siswa yang memang berminat dan berkompeten dan layak untuk menjadi juara.

Pendaftaran :

* Pendaftaran dapat dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2009 – 17 September 2009
* Biaya pendaftaran sebesar Rp. 60.000 / tim.
* Pendaftaran bisa dilakukan melalui Sekretariat HMTC di Gedung Teknik Informatika ITS Surabaya atau bisa lewat http://schematics.hmtc-its.org
* Biaya pendaftaran dapat di transfer ke rekening BNI, cab. Urip Sumoharjo Surabaya, a.n Danur Indri Utami No Rekening : 0128420056

Syarat dan Ketentuan Kontes :

1. Setiap tim terdiri dari 3 orang siswa/siswi SMA/SMK sederajat.
2. Setiap anggota tim berasal dari sekolah yang sama.
3. Setiap anggota tim terdaftar sebagai siswa aktif di sekolahnya masing-masing hingga saat pelaksanaan lomba.
4. Peserta dapat mengikuti perlombaan dengan menunjukkan kartu pelajar dan bukti pembayaran. Bagi peserta online bukti pembayaran dapat dikonfirmasikan pada web schematics. Bagi peserta offline dapat ditunjukkan langsung pada saat babak penyisihan.
5. Segala keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat.

Mekanisme Kontes :

1. Babak Penyisihan

* Babak penyisihan diselenggarakan pada Minggu, 1 November 2009 pukul 08.00 – 14.00 WIB
* Peserta akan diberikan soal, kemudian menjawab soal-soal tersebut.
* Untuk Penyisihan Offline diselenggarakan di dua tempat. Regional pertama untuk peserta daerah Jawa Timur bagian utara dilaksanakan Di Surabaya (Gedung Teknik Informatika ITS) dan Regional kedua untuk peserta daerah Jawa Timur bagian selatan dilaksanakan Di Malang (Kawasan SMA Kompleks Tugu).
* Untuk Penyisihan Online dikhususkan bagi peserta Luar Jawa Timur dilakukan pada waktu yang bersamaan. Para peserta dapat memakai lab computer atau warnet di tempat masing-masing. Panitia tidak bertanggung jawab atas segala kendala teknis yang terjadi pada sisi peserta, contoh: mati lampu, gangguan koneksi internet.
* Satu tim akan mengerjakan soal-soal tersebut bersama-sama.
* Jumlah soal : 100 soal
* Jawaban dalam bentuk lembar LJK.
* Nilai berdasarkan apabila Benar = +5 ; Salah = -1 ; Kosong = 0
* Waktu pengerjaan : 90 menit
* Akan diambil 70 tim dengan nilai tertinggi untuk masuk kedalam babak perempat final.
* Pengumuman peserta yang lolos babak perempat final dapat dilihat di http://schematics.hmtc-its.org pada tanggal 4 November 2009, pada pukul 12.00 WIB.

2. Babak Perempat Final

* Babak perempat final diselenggarakan pada Minggu, 15 November 2009 pukul 07.00 – 10.30 WIB di Gedung Graha ITS Surabaya.
* Peserta akan diberikan soal, kemudian menjawab soal-soal tersebut.
* Satu tim akan mengerjakan soal-soal tersebut bersama-sama.
* Akan diambil 20 tim dengan nilai tertinggi untuk masuk kedalam babak semifinal.

3. Babak Semifinal

* Babak semifinal diselenggarakan pada Minggu, 15 November 2009 pukul 11.00 – 12.30 WIB di Gedung Graha ITS Surabaya.
* Akan diambil 5 tim dengan nilai tertinggi untuk masuk kedalam babak Final.

4. Babak Final

* Babak Final diselenggarakan pada Minggu, 15 November 2009 pukul 13.45 – 17.00 di Gedung Graha ITS Surabaya.
* Akan dicari juara I, II dan III yang masing-masing akan mendapat hadiah yang telah disebutkan.

Jadwal Acara :

Kegiatan


Tanggal
Pendaftaran 17 Agustus – 17 September 2009
Babak Penyisihan 1 November 2009
Pengumuman Perempat Finalist 4 November 2009
Babak Perempat Final 15 November 2009
Pengumuman Semifinalist 15 November 2009
Babak Semifinal 15 November 2009
Pengumuman Finalist 15 November 2009
Babak Final 15 November 2009
Hadiah :

Total Hadiah : Rp. 6,000,000

1. Juara 1: Rp. 3,000,000 + Sertifikat + Trophy Gubernur
2. Juara 2: Rp. 2,000,000 + Sertifikat + Trophy Rektor ITS
3. Juara 3: Rp. 1,000,000 + Sertifikat + Trophy Walikota

National Programming Contest (NPC)

Sebagai sarana untuk mengenalkan teknologi komputer pada pelajar serta untuk menguji kemampuan di bidang pemrograman, Himpunan Mahasiswa Teknik Computer – Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (HMTC ITS) mengadakan kegiatan National Programming Contest. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara Schematics yang diadakan oleh HMTC ITS yang setiap tahunnya dapat berjalan lancar dan sukses.

Tujuan dari kegiatan National Programming Contest ini adalah :

* Sebagai langkah awal pengenalan penggunaan komputer dengan teknologinya ke dalam budaya Indonesia.

* Sebagai batu pijakan awal bagi para calon peserta Olimpiade Komputer Indonesia atau mereka yang memiliki minat di bidang pemrograman untuk menguji kepiawaiannya.

* Sebagai media adaptasi peserta pemrograman untuk menghadapi berbagai kompetisi yang lebih besar seperti seleksi Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI).

Syarat dan Ketentuan Kontes

1. Setiap tim terdiri dari 1-2 orang siswa maksimal pendidikan setingkat SMA (dapat dibuktikan dengan menunjukkan kartu pelajar yang masih berlaku pada babak final).
2. Setiap anggota tim berasal dari sekolah yang sama.
3. Setiap anggota tim terdaftar sebagai siswa aktif di sekolahnya masing-masing hingga saat pelaksanaan lomba.
4. Biaya pendaftaran sebesar Rp. 50,000 / tim.
5. Pendaftaran dibuka dari 17 Agustus 2009 hingga 17 September 2009 (offline: jam 10.00-16.00 WIB).
6. Seluruh anggota tim harus mendaftarkan diri di http://schematics.hmtc-its.org atau Sekretariat HMTC dan transfer biaya pendaftaran ke rekening bank BNI kantor cabang Urip Sumoharjo dengan nomor rekening 0128420056 atas nama Danur Indri Utami .
7. Segala keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat.

Mekanisme Kontes

1. Babak Warming Up

* Deskripsi : Peserta diminta untuk melihat soal di web, mengerjakan soal dan mengupload solusi dari soal pemrograman tersebut namun hanya sebagai simulasi dan pengenalan lomba.
* Babak warming up diselenggarakan pada Sabtu, 24 Oktober 2009 pukul 09.00 – 18.00 WIB dan diselenggarakan secara online.
* Materi : problem solving dengan C/ C++ (compiler 16 bit)/ Pascal
* Jumlah : 5 (lima) soal
* Jumlah test case untuk tiap soal berbeda-beda
* Setiap soal memiliki bobot yang berbeda, dan urutan pengerjaan soal bebas
* Input dibaca dari standard input (keyboard), sedangkan output dikeluarkan ke standard output (layar monitor) Bahasa yang diperbolehkan : C, C++, Pascal, bahasa yang digunakan untuk tiap soal boleh berbeda-beda.
* Prosedur Pengumpulan Jawaban:
o Source program (C, C++, atau Pascal) dikirim melalui sistem yang ada. Jawaban yang dikirimkan adalah coding program (bukan exe hasil compile)
o Program akan langsung diujicoba terhadap test case dan hasil koreksi akan langsung diberikan.
o Program akan langsung digrade saat itu juga dan akan keluar hasil koreksi ke tim yang bersangkutan.
o Peserta diijinkan untuk mengirimkan ulang perbaikan untuk jawaban yang salah.
* Hasil koreksi atas test case dapat berupa: Accepted, Wrong Answer, Error, Memory Limit Exceeded, atau Time Limit Exceeded.
o Accepted : Semua jawaban / output untuk semua test case sesuai dengan jawaban yang benar.
o Wrong Answer : Tidak semua jawaban / output sesuai dengan jawaban yang benar
o Error : Terjadi error, compile error maupun run-time error
o Time Limit Exceeded : Program berjalan melebihi Running Time yang diijinkan (sesuai dengan deskripsi soal)
o Memory Limit Exceeded : Program menggunakan memory yang melebihi batas yang diijinkan (sesuai dengan deskripsi soal).
* Selama babak ini, tim boleh mengajukan pertanyaan melalui sistem yang ada
* Terdapat penjelasan mengenai hasil warming up pada akhir babak ini
* Tingkat kesulitan soal : rendah – menengah

2. Babak penyisihan

* Deskripsi : Peserta diminta untuk melihat soal di web, mengerjakan soal dan mengupload solusi dr soal pemrograman tersebut.
* Babak penyisihan diselenggarakan pada Minggu, 25 Oktober 2009 pukul 13.00 – 16.00 WIB dan diselenggarakan secara online. Tidak ada penambahan waktu untuk yang terlambat melakukan login ke server
* Materi : problem solving dengan C/ C++ (compiler 16 bit)/ Pascal
* Jumlah : 5 (lima) soal
* Jumlah test case untuk tiap soal berbeda-beda
* Setiap soal memiliki bobot yang sama, dan urutan pengerjaan soal bebas
* Peserta wajib menjawab minimal 1 (satu) soal dengan benar
* Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah solved kemudian total waktu pengerjaan.
* Jika ada 2 tim yang memiliki nilai yang sama, maka akan diurutkan berdasar waktu submit terkecil, bila masih sama juga, maka diurutkan berdasarkan waktu submit terakhir.
* Input dibaca dari standard input (keyboard), sedangkan output dikeluarkan ke standard output (layar monitor) Bahasa yang diperbolehkan : C, C++, Pascal, bahasa yang digunakan untuk tiap soal boleh berbeda-beda.
* Prosedur Pengumpulan Jawaban:
o Source program (C, C++, atau Pascal) dikirim melalui sistem yang ada. Jawaban yang dikirimkan adalah coding program (bukan exe hasil compile)
o Program akan langsung diujicoba terhadap test case dan hasil koreksi akan langsung diberikan.
o Program akan langsung digrade saat itu juga dan akan keluar hasil koreksi ke tim yang bersangkutan.
o Scoreboard dan nama-nama para finalis akan ditampilkan di http://schematics.hmts-its.org pada tanggal 1 November 2009 pukul 12.00 WIB.
o Peserta diijinkan untuk mengirimkan ulang perbaikan untuk jawaban yang salah.
* Hasil koreksi atas test case dapat berupa: Accepted, Wrong Answer, Error, Memory Limit Exceeded, atau Time Limit Exceeded.
o Accepted : Semua jawaban / output untuk semua test case sesuai dengan jawaban yang benar.
o Wrong Answer : Tidak semua jawaban / output sesuai dengan jawaban yang benar
o Error : Terjadi error, compile error maupun run-time error
o Time Limit Exceeded : Program berjalan melebihi Running Time yang diijinkan (sesuai dengan deskripsi soal)
o Memory Limit Exceeded : Program menggunakan memory yang melebihi batas yang diijinkan (sesuai dengan deskripsi soal).
* Pengupdatean scoreboard akan akan dihentikan / di-freeze pada 30 menit terakhir.
* Selama perlombaan, tim boleh mengajukan pertanyaan melalui sistem yang ada.
* Dari babak ini akan diambil 30 tim yang akan lolos ke babak final
* Panitia tidak bertanggung jawab atas segala kendala teknis yang terjadi pada sisi peserta, contoh: mati lampu, gangguan koneksi internet.
* Tingkat kesulitan soal : menengah

3. Babak final

Uji Kemampuan Pemrograman diselenggarakan secara onsite :

* Tanggal : Minggu, 15 November 2009

* Tempat : Gedung Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember

* Waktu : pukul 07.00 WIB – selesai.

* Materi : problem solving dengan C/ C++ (compiler 16 bit)/ Pascal

* Jumlah : 7 (tujuh) soal

* Jumlah test case untuk tiap soal bisa berbeda-beda.

* Setiap soal memiliki bobot yang berbeda, dan urutan pengerjaan soal bebas.

* Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah solved kemudian total waktu pengerjaan.

* Bahasa yang diperbolehkan : C, C++, Pascal, bahasa yang digunakan untuk tiap soal boleh berbeda-beda.

* Pada babak final telah disiapkan software untuk lomba, antara lain: Free Pascal 2.2.0, DevC++ 4.9.9.2, Dev-Pascal 1.9.2.

* Prosedur pengumpulan jawaban:

* Source program (C, C++, atau Pascal) dikirim melalui sistem yang ada. Jawaban yang dikirimkan adalah coding program (bukan exe hasil compile).
* Program akan langsung diujicoba terhadap test case dan hasil koreksi akan langsung diberikan.
* Program akan langsung digrade saat itu juga dan akan keluar hasil koreksi ke tim yang bersangkutan.
* Peserta diijinkan untuk mengirimkan ulang perbaikan untuk jawaban yang salah.

* Hasil koreksi atas test case dapat berupa: Accepted, Wrong Answer, Error, Memory Limit Exceeded, atau Time Limit Exceeded.
o Accepted : Semua jawaban / output untuk semua test case sesuai dengan jawaban yang benar.
o Wrong Answer : Tidak semua jawaban / output sesuai dengan jawaban yang benar
o Error : Terjadi error, compile error maupun run-time error
o Time Limit Exceeded : Program berjalan melebihi Running Time yang diijinkan (sesuai dengan deskripsi soal)
o Memory Limit Exceeded : Program menggunakan memory yang melebihi batas yang diijinkan (sesuai dengan deskripsi soal).
* Pengupdatean score board akan akan dihentikan / di-freeze pada 30 menit terakhir.
* Tim tidak diijinkan untuk:
o Menggangu tim lain dalam perlombaan.
o Berkomunikasi selain dengan teman setim
o Menggunakan data apapun dalam bentuk soft copy maupun hard copy
o Membawa flash disk, harddisk atau media penyimpan sejenisnya yang dapat dipergunakan untuk menyimpan data soft copy membawa atau menggunakan alat elektronik bawaaan sendiri selain yang disiapkan panitia, seperti laptop, palmtop, PDA, handphone, kalkulator, dll. (untuk kalkulator dapat menggunakan yang terdapat pada komputer lomba)
o Menggangu jaringan dan sistem yang ada dengan sengaja.
* Tim yang melanggar ketentuan akan langsung didiskualifikasi.
* Selama perlombaan, tim boleh mengajukan pertanyaan melalui sistem yang ada.
* Tingkat kesulitan soal : menengah – tinggi

Bentuk Kompetisi dan Tanggal-tanggal Penting

Beberapa tahapan yang akan dilalui pada kontes ini adalah:
Kegiatan Tanggal
- Pendaftaran : 17 Agustus – 17 September 2009 (offline: jam 10.00-16.00 WIB)

- Babak Warming Up : 24 Oktober 2009
- Babak Penyisihan : 25 Oktober 2009
- Pengumuman Finalis : 1 November 2009
- Babak Final : 15 November 2009


Hadiah dan Fasilitas
Bagi peserta akan mendapatkan:
1. Sertifikat peserta**
2. Konsumsi*
3. Total hadiah sebesar Rp. 4.000.000*

Juara 1: 1.750.000

Juara 2 : 1.250.000

Juara 3 : 1.000.000

4. Kaos peserta*
5. CD aplikasi**
6. Ebook

*bagi finalis dan pemenang

**bagi peserta yang tidak lolos ke final sertifikat dan CD akan dikirimkan

Contact Person :

dias(085733201906)

dewi (087853262569)

(YM/email:ymnpc1,ymnpc2)

8.20.2009

VALUE OF DAYLY TEST OF STATISTICS COMPILATION

Congratulations on your getting on the highest dayly test of statistics compilation mark from each class :


XI SCIENCE 1 : Nabila Adani Lubis (90)

XI SCIENCE 2 : Wiyan Arfil (100); Zarin Safanah Sihotang (90); Neno Rama Dhianita (80); M. Rizki Nugroho (78); Noval Charunia (78); Winda Lydia Sari (78).

XI SCIENCE 3 : Fashana Aditya Rahman (100); Pandu M. Haeqal (80); Annisa Mulia Hapsari (78); Nursyazwani (70); Soraya Claudia Risky (68).

XI SCIENCE 4 : Achmad Rizal (100); Dwi Rizki Rahmahwati (100); M. Alfarisyi Z. (100); M. Ilham Pulungan (100); M. Miftahul Fath (100).

8.14.2009

VALUE OF DAYLY TEST OF STATISTICS 1

Congratulations on your getting on the highest dayly test of statistics 1 mark from each class :


XI SCIENCE 1 : Nabila Adani Lubis (100); Yunishara Pratiwi (80); M. Fadillah Siddiq (73); M. Abizar Algiffary T. (70); Nurul Adrina Lubis (70).

XI SCIENCE 2 : Dhiyanisa Nadhira Lubis (100); Indira Khairuna Nasution (100); M. Aditya (100); Wiyan Arfil (100); Zarin Safanah Sihotang (100).

XI SCIENCE 3 : Annisa Mulia Hapsari (100); Elferina Dwi Cahya (100); Fashana Aditya Rahman (100); Ikrar Rananta Simanjuntak (100); M. Ihsan Nasution (100);

XI SCIENCE 4 : Gita Rizki Maulida (80); Putri Ardiyanti (80); Rahmat Irfan Pohan (80); Achamd Rizal (75); Dhiyando Giovanni Alfiandi (75); (75); Dwi Rizki Rahmahwati (75); M. Alfarisyi Z. (75).


8.11.2009

Launching CSF 2009

HOPE worldwide Indonesia and Citi Peka (Peduli & Berkarya) will be launched Citi Success Fund program 2009. 100th selected high school teachers in Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan and Bali will receive Rp 5.000.000, - financial support intended to run their proposed activities.
Moreover, The 10th best activities selected from 100 winners will receive Rp 5.000.000,- for teacher and Rp 10.000.000,- for the school.


This year topic is still in discussed by the juries. Two strong topics might be the next topics are:

1. Activity for enhancing students capacity in absorbing school material
2. Activity for increasing student participation in community services


Here are the juries who are competent in their fields:

1. Henny Supolo Sitepu, Education observer and Chairmain of Yayasan Cahaya Guru
2. Dharmayati Utoyo Lubis Ph D, psi, ex-dean Psycology Faculty of Universitas Indonesia
3. Dewi Dewo, Editor large Femina Group
4. Tonny Widiastono, Kompas
5. Wicaksono, Tempo
6. Primastuti Handayani, The Jakarta Post
7. Eriyanti, Pikiran Rakyat, Bandung
8. Ahmad Z. Bisri, Harian Merdeka, Semarang
9. Arief Santosa, Jawa Pos, Surabaya
10. Made Sueca, Bali Pos, Bali


CSF 2009 will be launched on August 4, 2009 at Jakarta followed by Bandung and Bali on August 5, 2009; Semarang and Surabaya on August 6 also Medan on August 11, 2009. At the same time, the 10th best CSF 2008 will be announced. We invite all schools in every region.

If you need more information,Please feel free to call us 021-639 9266 atau 0813 812 812 75 or you can access us at http://hopeindonesia.org/csf

download here for the CSF brochures 2009 and CSF form 2009

BERSAMA KITA JADIKAN PELAJARAN LEBIH MENYENANGKAN

Yayasan Hope Indonesia didukung oleh Citi Peka (Peduli & Berkarya) tahun ini kembali memberikan dana sebesar masing-masing Rp. 5 juta (wajib digunakan untuk mewujudkan aktivitas Citi Success Fund Anda) bagi 100 orang guru SMA melalui program Citigroup Success Fund (CSF) 2009 di kota Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Bali.

Selain itu kepada 10 aktivitas terbaik dari 100 program yang dijalankan akan mendapatkan hadiah sebesar Rp. 5 juta bagi guru dan Rp. 10 juta bagi sekolah dimana guru tersebut mengajar.

Topik untuk tahun ini masih digodok oleh tim Juri tapi ada 2 topik yang kemungkinan besar akan masuk yaitu :

1. Aktivitas untuk meningkatkan penyerapan materi pelajaran sekolah.
2. Aktivitas yang meningkatkan peran siswa dalam layanan masyarakat sekitar sekolah.


Adapun tim juri meliputi pakar pendidikan dan media,

1. Henny Supolo Sitepu, pemerhati pendidikan dan Ketua Yayasan Cahaya Guru
2. Dharmayati Utoyo Lubis Ph D, psi, mantan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
3. Dewi Dewo, Editor large Femina Group
4. Tonny Widiastono, Kompas
5. Wicaksono, Tempo
6. Primastuti Handayani, The Jakarta Post
7. Eriyanti, Pikiran Rakyat, Bandung
8. Ahmad Z. Bisri, Harian Merdeka, Semarang
9. Arief Santosa, Jawa Pos, Surabaya
10. Made Sueca, Bali Pos, Bali

Untuk periode 2009 ini, program CSF direncanakan akan diluncurkan pada 4 Agustus mendatang di Jakarta. Selain itu, secara spartan program juga diluncurkan di Bandung dan Bali pada 5 Agustus, di Semarang dan Surabaya pada 6 Agustus, serta di Medan pada 11 Agustus. Bersamaan dengan pengumuman dan pemberian penghargaan 10 aktivitas terbaik CSF 2008. Kami akan mengundang semua sekolah untuk menghadiri peluncuran di kota masing-masing.

Bagi yang belum menerima undangan dapat menghubungi kami di 021-639 9266 atau 0813 812 812 75.
Terbuka khusus bagi para guru SMA, baik dari sekolah negeri, swasta nasional plus, maupun swasta internasional yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, dan Bali. Para guru yang tertarik mendaftar, bisa mengaksesnya di http://hopeindonesia.org/csf

klik disini untuk mengunduh brosur CSF 2009 and formulir CSF 2009

7.30.2009

Merah Putih Indonesiaku


Indonesia kini berusia 64 tahun. Telah banyak peristiwa dialami sebagai bangsa yang terus membangun ini. Bom JW Marriott, bom bali dan carut-marutnya dalam belajar berdemokrasi.

Namun sebagai orang indonesia, kita tetap bangga karena Indonesia mempunyai pulau-pulau eksotik yang keunikan budayanya tak ada duanya di dunia.

Pada ulang tahun kemerdekaan bangsa Indonesia itu, Blogdetik mengadakan lomba penulisan bertema "Bangga sebagai bangsa Indonesia". Hadiah yang bisa diperoleh adalah Blackberry, kamera digital dan juga merchandise dari blogdetik.



Syarat Peserta :

1. Tulisan menceritakan mengenai indonesia dari sudut pandang personal. Bisa menceritakan kecintaan mengenai suatu peristiwa, atau budaya atau produk yang membanggakan.
Atau bisa juga menceritakan kecintaan Anda ketika ikut merayakan pesta tujuh belasan, atau menyikapi kondisi indonesia zaman dulu sampai sekarang.
2. Tulisan harus original dan belum pernah di publikasikan di media manapun.
3. Peserta wajib memasang banner "merah putih indonesiaku" sebagai tanda keikutsertaan. Copy paste kode di link berikut ini ke widget anda.
4. Memakai tag "merah putih indonesiaku di blogdetik" pada postingan
5. Keputusan Juri mutlak dan Tidak dapat diganggu gugat.
6. Peserta khusus menggunakan blogdetik.com (bagi yang belum mempunyai blogdetik silakan klik di sini
7. Tidak berlaku untuk keluarga besar Detikcom dan seluruh karyawannya

Cara Mengirimkan Tulisan:

1. Peserta harus mengirimkan url (alamat) tulisan ke email adminblog@detik.com dengan Subject: merah putih indonesiaku
2. Dalam email tersebut peserta mencantumkan:
* Nama
* Alamat
* Nomor telepon
3. Dengan mengirimkan email ikut serta pada kontes ini, peserta otomatis menyatakan kalau tulisan yang dikirimkannya adalah asli karya sendiri bukan merupakan hasil plagiat.

Kriteria Penjurian:

1. Pemenang adalah yang tulisannya inspiratif sesuai dengan tema lomba
2. Posting yang diikutkan harus dipublikasikan di blogdetik pada saat kompetisi sedang berlangsung, bukan posting yang sudah dibuat sebelumnya dan belum pernah dipublikasikan
3. Posting bisa berupa tulisan, gambar, atau foto
4. Artikel yang diikutsertakan wajib menggunakan bahasa Indonesia.
5. Isi artikel tidak berhubungan dengan periklanan internet, tidak mengandung unsur pornografi, tidak mengandung SARA.
6. Banyaknya jumlah komentar

Periode Lomba : 3 Agustus – 3 September 2009
Pengumuman Pemenang : 11 September 2009

7.28.2009

Lomba ‘Ekspresi Foto Update Banget!’

Saatnya Anda menjadi bagian yang ‘Update Banget’ dengan detikcom! Tunjukkan seberapa “Update” Anda bergaya di depan kamera dan “Eksis” di Facebook.

Caranya? Cukup dengan upload gaya paling ‘narsis’, kreatif dan gila Anda atau dengan teman-teman Anda di detikcom Official Page. Hadiahnya pun keren, ada iPod Shuffle, HD Eksternal dan T-Shirt Update Banget.

Tertarik bukan? Berikut ini rambu-rambunya:


Aturan Main :
1. Memiliki account di Facebook
2. Become a Fan di detikcom Official Page
3. Peserta hanya dapat meng-upload maksimal 3 buah foto. Lebih dari itu, foto akan dihapus oleh admin detikcom Official Page.
4. Foto yang di-upload tidak mengandung unsur SARA, maupun pornografi.
5. Foto yang di-upload bukan merupakan hasil rekayasa digital.
6. Upload foto ke detikcom Official Page
7. Beri caption pada foto dengan "Update Banget dengan www.detik.com"
8. Tag teman di Facebook sebanyak-banyaknya.
9. Usahakan foto dikomentari oleh orang yang berbeda.
10. Tema Foto memiliki unsur brand detikcom.

Contoh: ada logo detikcom (www.detik.com), sedang mengakses detikcom, background foto adalah poster atau tulisan www.detik.com, dll. Usahakan memasukkan unsur brand detikcom dengan cara paling kreatif.

Hadiah :
1. 30 T-Shirt untuk 30 pengirim foto pertama.
2. Kategori "Eksis Banget!" : iPod Shuffle untuk 3 pemenang
3. Kategori "Favourite Banget!" :Hard Drive External untuk 3 pemenang

Penilaian :
1. Kategori "Eksis Banget!" : foto yang memiliki komentar terbanyak dari orang berbeda.
2. Kategori "Favourite Banget!" : foto yang memiliki tag terbanyak dan terunik menurut penilaian panitia

Periode Program : 24 Juli s/d 14 Agustus 2009
Pengumuman Pemenang : 19 Agustus 2009

Syarat dan ketentuan
* Lomba ini tidak berlaku bagi karyawan detikcom.
* Syarat dan ketentuan Facebook berlaku di lomba ini.
* Peserta yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan akan didiskualifikasi.
* Foto yang di-upload sepenuhnya akan menjadi wewenang detikcom untuk kepentingan publikasi lomba.
* Pemenang akan dihubungi oleh pihak detikcom.
* Keputusan detikcom mengenai pemenang tidak dapat diganggu gugat.

Langkah-langkah Upload Foto :
* Pada Wall di kolom 'Write Something', klik link/gambar 'Photos'
* Pilih 'Upload a Photo'
* Klik tombol 'Browse' dan pilih image untuk di upload, dan klik tombol 'Share', foto akan otomatis difilter pada Fan Photos
* Kemudian klik Tab photos, pilih foto yang sudah di upload pada Fan Photos
* Pilih link 'Edit This Photo', untuk mengedit Caption "Update Banget dengan www.detik.com", klik 'Save Changes'
* Lalu pilih link 'Tag this Photo', dan tag teman sebanyak-banyaknya

7.15.2009

JOY GREEN TEA PHOTO CONTEST

Syarat & Ketentuan

* Peserta Lomba adalah WNI usia 18-40 tahun
* Tema lomba: ‘Before-After minum Joy Green Tea’
* Ketentuan foto yang akan di-submit:
o Sesuai dengan tema
o Foto after harus sambil memegang Joy Green Tea kemasan apa saja.
o Mencerminkan tagline Joy Green Tea yaitu ‘Tenangkan Dirimu Sejenak’
* Judul dan keterangan informasi tidak boleh mengandung unsur SARA, kekerasan, maupun penjelekkan atas produk lain yang sejenis.
* Kriteria Pemenang didasarkan atas beberapa aspek:
o Kesesuaian tema
o Jumlah voting
o Jumlah komentar
o Kreatifitas
* Isian data yang ada di formulir pendaftaran harus diisi lengkap dan benar, karena akan digunakan untuk menghubungi apabila kamu menjadi pemenang.
* Lomba ini tidak berlaku bagi karyawan PT.Sinar Sosro, agensi, dealer, dan vendor yang terlibat dalam program ini.
* Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
* Program ini berlaku dari 26 Mei 2009 – 26 Agustus 2009

Hadiah:

* 3 HP Mini Notebook
* diliput dalam Majalah Area


7.11.2009

LOMBA KREASI DAN INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN

LOMBA KREASI DAN INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN TINGKAT NASIONAL GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2009

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP JAKARTA 2009

TEMA

Media pembelajaran untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif, efisien, dan mengembangkan kemandirian dalam belajar.

TUJUAN

Tujuam diselenggarakan lomba ini adalah

1. Memotivasi guru SMP seluruh Indonesia untuk berkreasi, melakukan inovasi, dan menggunakan media pembelajaran untuk pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan
2. Menciptakan wahana tukar pengalaman dalam menciptakan, melakukan inovasi, dan menggunakan media pembelajaran yang secara empiris terbukti memfasilitasi pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan


LINGKUP LOMBA

1. Karya yang dilombakan merupakan hasil penelitian, termasuk penelitian tindakan kelas yang berfokus pada pengembangan/penciptaan, inovasi, dan pemanfaatan media pembelajaran baik media sederhana atau multimedia untuk pembelajaran mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, IPS dan PKn. Media pembelajaran yang dimaksud telah digunakan dalam proses pembelajaran dan secara empiris memfasilitasi pembelajaran yang efektif, efisien interaktif, menyenangkan, memotivasi peseta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik dalam belajar
2. Karya sebagai hasil dari pelaksanaan lesson study yang melibatkan pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran secara dominan dapat diikutkan dalam lomba ini

KERANGKA KARYA KREASI DAN INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN

1. 1. Bagian Awal
1. Halaman Judul
1) Judul singkat, jelas, relevan dengan isi tulisan, dan diketik dengan huruf kapital
2) Nama Penulis
3) Mata Pelajaran yang diampu
4) Tahun penulisan

1. Halaman pengesahan/persetujuan kepala sekolah yang menyatakan pengesahan atau persetujuan kepala sekolah dengan bukti tanda tangan, nama, NIP/NIGB/NIY (atau lainnya kalau ada) dan stempel sekolah yang bersangkutan.

1. Pernyataan bahwa karya ilmiah tersebut belum pernah diikutkan dalam lomba sejenis pada tingkat nasional
1. Kata Pengantar
1. Daftar isi, Daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran bila ada
1. Abstrak
1. 2. Bagian inti
1. Pendahuluan

1) Latar belakang
2) Fokus pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran
3) Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian
4) Tujuan dan manfaat penelitian,
5) Definisi operasional sejumlah istilah penting

1. Kajian Pustaka :

1) Kajian teori-teori yang relevan dan hasil-hasil penelitian sebelumnya
2) Media yang dikembangkan
3) Kerangka berfikir

1. Metodologi penelitian :

1) Jenis penelitian
2) Subjek penelitian
3) Teknik dan instrument pengumpulan data, termasuk validitas dan relibilitas instrumen
4) Teknik analisis data, kuantitatif dan/atau kualitatif
5) Prosedur penelitian

1. Laporan hasil
1) Hasil penelitian
2) Analisis hasil penelitian

1. Kesimpulan dan saran-saran
1. 3. Bagian Akhir
1. a. Daftar pustakan
1. b. Lampiran data yang diperlukan secukupnya untuk menunjang kebenaran laporan

1. Lampiran biodata peserta yang disahkan oleh kepala sekolah

KETENTUAN LOMBA

1. lomba bersifat perseorangan dan kelompok untuk guru SMP baik negeri maupun swasta seluruh Indonesia. Untuk karya kelompok, apabila apabila karya yang dilombakan tersebut lolos penilaian naskah, yang diundang untuk memaparkan karya tersebut hanya satu, yaitu ketua kelompok atau yang mewakilinya.
2. Karya lomba berupa hasil penelitian, penelitian tindakan kelas, dan lesson study yang dilaksanakan dalam dua tahun terakhir (2008 dan 2009)
3. Peserta lomba hanya diperbolehkan mengirimkan satu karya (naskah) yang sesuai dengan bidang tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
4. Surat pernyataan penulis, bahwa naskah lomba tersebut asli hasil karya sendiri, bukan plagiat/jiplakan, dan belum pernah MENANG pada lomba tingkat nasional, baik di dalam maupun di luar Departemen Pendidikan Nasional yang diketahui oleh kepala sekolah.
5. diketik 2 (dua) spasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, Karya mapel Bahasa Inggris ditulis dalam bahasa Inggris.
6. Panjang karya (naskah) maksimal 20 halaman kertas berukuran A4, tidak termasuk bagian awal dan lampiran-lampiran. Apabila media yang dikembangkan berupa benda benda, misalnya model, charta, dan benda sesungguhnya dibawa/ditunjukkan pada saat penilaian babak II apabila karya tersebut lolos penilaian babak I.
7. Naskah lomba dijilid dan diberi sampul :
1. Warna Hijau untuk mapel IPA
2. Warna merah untuk mapel IPS
3. Warna biru untuk mapel Bahasa Inggris
4. Warna abu-abu muda mapel PKn
5. Warna kuning untuk mapel Matematika
6. Warna ungu untuk mapel bahasa Indonesia
8. Karya/naskah dikirim ke alamat :

PANITIA LOMBA KREASI DAN INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KEGIATAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN SMP GEDUNG E LANTAI 16 DEPDIKNAS
JL. JENDERAL SUDIRMAN, SENAYAN, JAKARTA PUSAT
TELEPON : 021-5725651, 5725685, 57900342
FAX : 021-57900083

1. Karya (Naskah) dapat diterima oleh panitia sejak 1 September 2009 dan selambat-lambatnya 30 September 2009 (Cap Pos). Naskah yang diterima setelah 30 September 2009 dinyatakan gugur.

KETENTUAN LOMBA

Penilaian dilakukan dalam dua babak, yaitu babak I (penilaian laporan/naskah karya ilmiah) dan babak II (penilaian I dilakukan untuk menentukan karya terbaik untuk masing-masing mata pelajaran dari setiap propinsi yang akan diundang untuk mengikuti penilaian babak II.

Pemenang per mapel ditentukan berdasarkan nilai tertinggi gabungan antara penilaian babak I (bobot 70%) dan babak II (bobot 30%).

JADWAL

Waktu pelaksanaan
Penerimaan karya 1-30 September 2009
Penilaian babak I 12-16 Oktober 2009
Pengumuman kontestan yang lolos ke penilian babak II 19-23 Oktober 2009
Penilaian babak II 9-14 November 2009

PENGHARGAAN BAGI PEMENANG

Pemenang diberi piagam dan hadiah berupa uang :
Pemenang pertama : Rp. 8.000.000,-
Kedua : Rp. 6.000.000,-
Ketiga : Rp. 5.000.000,-
Untuk setiap mata pelajaran dari Departemen Pendidikan Nasional, Pajak ditanggung pemenang. NDN

7.01.2009

Percentage of Graduates in National Exam (Ujian Nasional/UN) in 2008/2009 Has Increased

Percentage of UN Graduates in academic year 2008/2009 is is 94.82, a 2.06 percent higher than that of academic year 2008 (92.76).

"The average score of national examination for JSS/MTs has increased by 0.46. In 2008 the average score was 6.87, whereas in 2009 it is 7.33," said by chairperson of Board for Education National Standard (BSNP) Mungin Eddy Wibowo, when he held press conference in Information and Media Outlet, MoNE, Jakarta, Mon (22nd June, 2009) .

Mungin mentioned, percentage of graduates at Senior Secondary School level in 2009 is 93.74, a 2,42 point percentage higher than that of 2008 (91,32) . "The average score in National Examination Result for Senior Secondary School has increased by 0.04 from 7.21 2008 to 7.25 in 2009," he told.



Meanwhile the percentage of graduates at Vocational SS level in 2009 has reached 93.85, an incrrease by 1.27 compared to that of 2008 (92.58). Mungin mentioned, average score resulting from National Exam for VSS has increased by 0.34 from 7.10 in 2008 to 7.44 in 2009.

Mungin told, from year to year, there is found an ever increasing result in National Examination, although graduation standard score has been raised up. According to him, success indicator depends on various factors including learning motivation and growing number of student. "it also includes support from parent and teacher. Of course, we will try in such way so that it enables the students to attain a successful achievement very well in facing National Examination," he said.

Mungin added, at public SSS level, graduation rate is 91.36 , whereas at private it is 95.1. Accordingly at public JSS, graduation rate is 94.66 , whereas at private JSS it is 95.32 . "Hence, graduation rate is to be paid attention why private is higher than public," he said. Mungin pointed out, Board for Education National Standard has conducted National Exam for SSS and VSS on 20th - 24th ,April, 2009, and National Exam for JSS on 27th – 30th April, 2009. He mentioned, total number participant of National Examination for SSS was 1517013 students, whereas participant in National Examination for VSS was706832 students. Accordingly, total number of participant in National Examination for JSS was 3437117 students.

Coordinating organizer of National Exam, Djemari Mardapi added, increase in National Exam has taken place due to in-class learning betterment. Besides, the socialization was carried out earlier. "The lattice works have been sent to the regions. So that, it can be developed by each local teacher," he said.

Furtherly, Djemari said, fellow-teachers should help each other in improving towards better learning. "The good teachers go on a safari to worse teachers," he said.

The subjects under Natural Science Program tested for SSS consisted of six subjects covering Indonesian language, English language, Mathematics, Chemicals, Physics, and Biology. Subjects tested in the Social Sciences Program for SSS cover Indonesian Language, English Language, Mathematics, Economics, Sociology, and Geography. Subjects tested under Language Program for SSS cover Indonesian Language, English Language, Mathematics, Indonesian Literature, Cultural History/Anthropology, and Foreign Language (electives) .

Accordingly, subjects tested for VSS comprise Indonesian Language, English Language, Mathematics, and skill competency, whereas for Special SS there are four subjects tested, namely Indonesian Language, Mathematics, English Language, and Natural Science. Meanwhile for Special SSS, the subjects tested cover Indonesian Language, English Language, and Mathematics.***

Sumber: Pers Depdiknas

6.25.2009

Indonesia Sending Performance Students to International Science Olympiad for Higher Education 2009

Indonesia will send again the performance student to Science Olympiad for higher education in 2009. A total of 14 students would participate in the 10th International Scientific Olympiad on Mathematics (ISOM) and 2nd International Scientific Olympiad on Chemistry (ISOC) in Teheran, Iran on 15th - 17th July, 2009, and 15th International Mathematics Competition (IMC) in Budapest, Hungary on 25th - 30th July 2009.


The team that will compete on behalf of the nation is accepted on Mon (13th, July,2009) by Director General of Higher Education, MoNE, Fasli Jalal at DIKTI Building, MoNE, Jakarta.

In the IMC arena, Indonesia sent 4 students. They area Albert Gunawan of Gajah Mada University, Yosafat EP Pangalelo of Technology Institute of Bandung , Rudi Adha Prihandoko of Technology Institute of Bandung, and Harun Immanuel of The Airlangga University. The team is targeted to attain the second prize.

Meanwhile at ISOM in Iran, Indonesia will send five students, those are Muhammad Arzaki of Technology Institute of Bandung, Ahmad Agung Ahkam of Technology Institute of Bandung , Novi Murniati of the University of Indonesia, and Ricky Aditya of the Gadjah Mada University.

Accordingly, at 2nd ISOC that is the first time participation, Indonesia will send five students, Muh. Zulqarnaen, R. Aditya Wibawa, Habiburrachman, Tegar Nurwahyu Wijaya , all of Technology Institute of Bandung, and Muh. Idham DM of Gadjah Mada University.

Fasli expects, that student will win the competition in that most prestigious arena. "To win is important, but not everything. The most important thing is to get experience and to develop friendship with participants from various countries," he said.***

Sumber: Pers Depdiknas

6.13.2009

JENIS BAHAN AJAR

Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Selanjutnya pada buku pedoman ini hanya akan dibahas tentang bahan ajar cetak. Untuk bahan ajar non-cetak akan dibahas pada buku pedoman tersendiri.

1. Bahan Ajar Cetak (Printed)

Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, 1994 yaitu:

a. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari
b. Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit
c. Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah
d. Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu
e. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja
f. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa
g. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar
h. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri

Kita mengenal berbagai jenis bahan ajar cetak, antara lain hand out, buku, modul, poster, brosur, dan leaflet.

a. Handout

Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Menurut kamus Oxford hal 389, handout is prepared statement given. Handout adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh pembicara.

Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara down-load dari internet, atau menyadur dari sebuah buku.

b. Buku

Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi. Menurut kamus oxford hal 94, buku diartikan sebagai: Book is number of sheet of paper, either printed or blank, fastened together in a cover. Buku adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.

Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya. Buku pelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.

c. Modul

Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:
• Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
• Kompetensi yang akan dicapai
• Content atau isi materi
• Informasi pendukung
• Latihan-latihan
• Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
• Evaluasi
• Balikan terhadap hasil evaluasi

Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih KD dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian maka modul harus menggambarkan KD yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi.

d. Lembar kegiatan siswa

Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis.

Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/ tidaknya sebuah KD dikuasai oleh peserta didik.

e. Brosur

Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996). Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus dikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur didesain hanya memuat satu KD saja. Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk menggunakannya.

f. Leaflet

A separate sheet of printed matter, often folded but not stitched (Webster’s New World, 1996) Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD.

g. Wallchart

Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam kategori alat bantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini wallchart didesain sebagai bahan ajar. Karena didesain sebagai bahan ajar, maka wallchart harus memenuhi kriteria sebagai bahan ajar antara lain bahwa memiliki kejelasan tentang KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, dan bagaimana cara menggunakannya. Sebagai contoh wallchart tentang siklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan lingkungannya.

h. Foto/Gambar

Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih KD.
Menurut Weidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedien menggambarkan bahwa melihat sebuah foto/gambar lebih tinggi maknanya dari pada membaca atau mendengar. Melalui membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. Foto/gambar yang didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalam menggunakannya harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan atau bahan tes.

Sebuah gambar yang bermakna paling tidak memiliki kriteria sebagai berikut:
• Gambar harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh dengan informasi/data. Sehingga gambar tidak hanya sekedar gambar yang tidak mengandung arti atau tidak ada yang dapat dipelajari.
• Gambar bermakna dan dapat dimengerti. Sehingga, si pembaca gambar benar-benar mengerti, tidak salah pengertian.
• Lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses pembelajaran, bahannya diambil dari sumber yang benar. Sehingga jangan sampai gambar miskin informasi yang berakibat penggunanya tidak belajar apa-apa.

PRINSIP PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsisp-prinsip pembelajaran. Di antara prinsip pembelajaran tersebut adalah:

Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak,
Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep tertentu apabila penjelasan dimulai dari yang mudah atau sesuatu yang kongkret, sesuatu yang nyata ada di lingkungan mereka. Misalnya untuk menjelaskan konsep pasar, maka mulailah siswa diajak untuk berbicara tentang pasar yang terdapat di tempat mereka tinggal. Setelah itu, kita bisa membawa mereka untuk berbicara tentang berbagai jenis pasar lainnya.

Pengulangan akan memperkuat pemahaman
Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih memahami suatu konsep. Dalam prinsip ini kita sering mendengar pepatah yang mengatakan bahwa 5 x 2 lebih baik daripada 2 x 5. Artinya, walaupun maksudnya sama, sesuatu informasi yang diulang-ulang, akan lebih berbekas pada ingatan siswa. Namun pengulangan dalam penulisan bahan belajar harus disajikan secara tepat dan bervariasi sehingga tidak membosankan.

Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa
Seringkali kita menganggap enteng dengan memberikan respond yang sekedarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respond yang diberikan oleh guru terhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan seorang guru seperti ’ya benar’ atau ‚’ya kamu pintar’ atau,’itu benar, namun akan lebih baik kalau begini...’ akan menimbulkan kepercayaan diri pada siswa bahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar. Sebaliknya, respond negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk itu, jangan lupa berikan umpan balik yang positif terhadap hasil kerja siswa.

Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah memberikan dorongan (motivasi) agar siswa mau belajar. Banyak cara untuk memberikan motivasi, antara lain dengan memberikan pujian, memberikan harapan, menjelas tujuan dan manfaat, memberi contoh, ataupun menceritakan sesuatu yang membuat siswa senang belajar, dll.

Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.
Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan. Untuk mencapai suatu standard kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan-tujuan antara. Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga semakin sulit kita melangkah, namun juga anak tangga yang terlalu kecil terlampau mudah melewatinya. Untuk itu, maka guru perlu menyusun anak tangga tujuan pembelajaran secara pas, sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam bahan ajar, anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator kompetensi.

Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan
Ibarat menempuh perjalanan jauh, untuk mencapai kota yang dituju, sepanjang perjalanan kita akan melewati kota-kota lain. Kita akan senang apabila pemandu perjalanan kita memberitahukan setiap kota yang dilewati, sehingga kita menjadi tahu sudah sampai di mana dan berapa jauh lagi kita akan berjalan. Demikian pula dalam proses pembelajaran, guru ibarat pemandu perjalanan. Pemandu perjalanan yang baik, akan memberitahukan kota tujuan akhir yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, kota-kota apa saja yang akan dilewati, dan memberitahukan pula sudah sampai di mana dan berapa jauh lagi perjalanan. Dengan demikian, semua peserta dapat mencapai kota tujuan dengan selamat. Dalam pembelajaran, setiap anak akan mencapai tujuan tersebut dengan kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan sampai kepada tujuan meskipun dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian dari prinsip belajar tuntas.

Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar ?

Terdapat sejumlah alasan, mengapa guru perlu untuk mengembangkan bahan ajar, yakni antara lain; ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Pada kurikukulum tingkat satuan pendidikan, standard kompetensi lulusan telah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Untuk mendukung kurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja menempati posisi sebagai bahan ajar pokok ataupun suplementer. Bahan ajar pokok adalah bahan ajar yang memenuhi tuntutan kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementer adalah bahan ajar yang dimaksudkan untuk memperkaya, menambah ataupun memperdalam isi kurikulum.

Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada ataupun sulit diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri adalah suatu keputusan yang bijak. Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik itu berupa pengalaman ataupun pengetahauan sendiri, ataupun penggalian informasi dari narasumber baik orang ahli ataupun teman sejawat. Demikian pula referensi dapat kita peroleh dari buku-buku, media masa, internet, dll. Namun demikian, kalaupun bahan yang sesuai dengan kurikulum cukup melimpah bukan berarti kita tidak perlu mengembangkan bahan sendiri. Bagi siswa, seringkali bahan yang terlalu banyak membuat mereka bingung, untuk itu maka guru perlu membuat bahan ajar untuk menjadi pedoman bagi siswa.

Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran. Bahan ajar yang dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa kita. Ada sejumlah alasan ketidakcocokan, misalnya, lingkungan sosial, geografis, budaya, dll. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik sasaran. Selain lingkungan sosial, budaya, dan geografis, karakteristik sasaran juga mencakup tahapan perkembangan siswa, kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang keluarga dll. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran.
Selanjutnya, pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Terdapat sejumlah materi pembelajaran yang seringkali siswa sulit untuk memahaminya ataupun guru sulit untuk menjelaskannya. Kesulitan tersebut dapat saja terjadi karena materi tersebut abstrak, rumit, asing, dsb. Untuk mengatasi kesulitan ini maka perlu dikembangkan bahan ajar yang tepat. Apabila materi pembelajaran yang akan disampaikan bersifat abstrak, maka bahan ajar harus mampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yang abstrak gersebut, misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema, dll. Demikian pula materi yang rumit, harus dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir siswa, sehingga menjadi lebih mudah dipahami.

C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

1. Tujuan

Bahan ajar disusun dengan tujuan:
a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.
b. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Manfaat

Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain; pertama, diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, kedua, tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi labih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi, keempat, menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar, kelima, bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.

Di samping itu, guru juga dapat memperoleh manfaat lain, misalnya tulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

Dengan tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

PENGERTIAN BAHAN AJAR

Dari uraian tentang pengertian sumber belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan material atau bahan.

Menurut University of Wollongong NSW 2522, AUSTRALIA pada website-nya, WebPage last updated: August 1998, Teaching is defined as the process of creating and sustaining an effective environment for learning.

Melaksanakan pembelajaran diartikan sebagai proses menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif.

Paul S. Ache lebih lanjut mengemukakan tentang material yaitu:
Books can be used as reference material, or they can be used as paper weights, but they cannot teach.

Buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakan sebagai bahan tertulis yang berbobot.

Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:
a. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
b. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Pendapat lain mengatakan sebagai berikut;

Definition of teaching material
They are the information, equipment and text for instructors that are required for planning and review upon training implementation. Text and training equipment are included in the teaching material.( Anonim dalam Web-site)

Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktor untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).

Pengelompokan bahan ajar menurut Faculté de Psychologie et des Sciences de l’Education Université de Genève dalam website adalah sebagai berikut :

Integrated media-written, audiovisual, electronic, and interactive-appears in all their programs under the name of Medienverbund or Mediamix (Feren Universitaet and Open University respectively).
http://tecfa.unige.ch/tecfa/general/tecfapeople/peraya.html>http:// tecfa.unige.ch/tecfa/general/tecfa-people/ peraya.html, Faculté de Psychologie et des Sciences de l’Education Université de Genève.

Media tulis, audio visual, elektronik, dan interaktif terintegrasi yang kemudian disebut sebagai medienverbund (bahasa jerman yang berarti media terintegrasi) atau mediamix.

Sedangkan Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien mengelompokkan menjadi tiga besar, pertama auditiv yang menyangkut radio (Rundfunk), kaset (Tonkassette), piringan hitam (Schallplatte). Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut Flipchart, gambar (Wandbild), film bisu (Stummfilm), video bisu (Stummvideo), program komputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan tanpa gambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung). Ketiga yaitu audio visual (audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit Bild), pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau),dan film/video.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.


Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain :
a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
b. Kompetensi yang akan dicapai
c. Content atau isi materi pembelajaran
d. Informasi pendukung
e. Latihan-latihan
f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
g. Evaluasi
h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

PENGERTIAN BAHAN AJAR

Guna menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan sesuai standard kompetensi lulusan, diperlukan pengembangan pembelajaran untuk setiap kompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery learning).

Pada pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks, juga dikenalkan adanya lembar-lembar pembelajaran (instructional sheet) dengan nama yang bermacam-macam, antara lain: lembar tugas (job sheet), lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar lainnya baik cetak maupun non-cetak. Semua bahan yang digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut sebagai bahan ajar (teaching material).

Untuk pembelajaran yang bertujuan mencapai kompetensi sesuai profil kemampuan tamatan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperlukan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan yang tepat. Dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) diharapkan siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi secara utuh, sesuai dengan kecepatan belajarnya. Untuk itu bahan ajar hendaknya disusun agar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran mencapai kompetensi.

Terdapat dua istilah yang sering digunakan untuk maksud yang sama namun sebenarnya memiliki pengertian yang sedikit berbeda, yakni sumber belajar dan bahan ajar. Untuk itu, maka berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang pengertian sumber belajar dan bahan ajar.

1. Pengertian Sumber Belajar

Sering kita dengar istilah sumber belajar (learning resource), orang juga banyak yang telah memanfaatkan sumber belajar, namun umumnya yang diketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar. Padahal secara tidak terasa apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentu adalah termasuk sumber belajar.

Sumber belajar dalam website bced didefinisikan sebagai berikut: Learning resources are defined as information, represented and stored in a variety of media and formats, that assists student learning as defined by provincial or local curricula. This includes but is not limited to, materials in print, video, and software formats, as well as combinations of these formats intended for use by teachers and students. http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/ asleares.htm January 28, 1999.


Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.

Sadiman mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar (Sadiman, Arief S., Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran, makalah, 2004)

Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.

Dengan demikian maka sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.

Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.
c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.
d. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.
e. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.


Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

A. Latar Belakang

Sebagai konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional, telah menerbitkan berbagai peraturan agar penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) paling tidak dapat memenuhi standar minimal tertentu. Berbagai standar tersebut adalah: (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.

Dalam pencapaian standar isi (SI) yang memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melalui pembelajaran dalam jenjang dan waktu tertentu, sehingga pada gilirannya mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) setelah menyelesaikan pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara tuntas. Agar peserta didik dapat mencapai SK, KD, maupun SKL yang diharapkan, perlu didukung oleh berbagai standar lainnya, antara lain standar proses dan standar pendidik dan tenaga kependidikan.

Dalam PP nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar. Dengan demikian, guru diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar.

Selain itu, pada lampiran Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, juga diatur tentang berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam mengembangkan sumber belajar dan bahan ajar.

Oleh karena itu, disamping sebagai implementasi dari Permendiknas nomor 25 tahun 2006 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Ditjen Mandikdasmen bahwa rincian tugas Subdirektorat Pembelajaran - Dit. PSMA (yang antara lain disebutkan bahwa melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman dan prosedur pelaksanaan pembelajaran, termasuk penyusunan pedoman pelaksanaan kurikulum) dipandang perlu menyusun panduan bagi guru SMA sehingga dapat dijadikan salah satu referensi dalam pengembangan bahan ajar.


B. Tujuan

Penyusunan Panduan ini bertujuan :
1. Menjelaskan pentingnya bahan ajar dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMA.
2. Menjelaskan konsep dasar bahan ajar.
3. Mengemukakan berbagai jenis bahan ajar.
4. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan bahan ajar.


C. Manfaat

Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan. Buku ini disusun dengan harapan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan bahan ajar, seperti kepala sekolah, guru, pengawas sekolah menengah atas maupun pembina pendidikan lainnya. Bagi kepala sekolah buku ini dapat dijadikan bahan pembinaan bagi guru yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan bahan ajar.

Kepala sekolah dalam kegiatannya sehari-hari juga memerlukan bahan ajar sebagai alat bantu dalam melakukan promosi ataupun presentasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan sekolah.

Bagi guru buku ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam mengembangkan bahan ajar. Dengan mempelajari buku ini diharapkan para guru di sekolah akan mendapatkan informasi tentang pengembangan bahan ajar yang pada gilirannya para guru dapat mengembangkan bahan ajar untuk membantu dirinya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Di samping itu diharapkan guru juga akan termotivasi untuk mengembangkan bahan ajar yang beragam dan menarik sehingga akan menghasilkan satu kegiatan belajar mengajar yang bermakna baik bagi guru maupun bagi peserta didiknya. Pengembangan bahan ajar adalah merupakan tanggung jawab guru sebagai pengajar bagi peserta didik di sekolah.

Bagi pengawas sekolah menengah atas atau para pembina pendidikan lainnya keberadaan buku pedoman ini pasti bermanfaat. Karena setiap pengawas harus mengetahui berbagai hal yang dilakukan oleh guru, sehingga jika terdapat kesulitan yang dialami oleh guru, pengawas dapat segera membantunya. Dengan membaca buku pedoman ini pengawas akan mendapatkan pemahaman dan masukan-masukan tentang bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian maka pengawas akan mendapatkan bekal dalam melaksanakan tugas kepengawasan yaitu membina guru dalam mengembangkan bahan ajar.

6.12.2009

East Java Won General Champion in 2009 Student Competence Contest Inter Senior Vocational High School

Jakarta, Monday (25 May 2009) -- East Java contingent came forward as General Champion in 2009 Student Competence Contest Inter Senior Vocational High School (LKS SMK) XVII took place from 21 – 24 May 2009 in Arena Pekan Raya Jakarta. East Java province succeeded to grab ten gold medals, for silvers, and nine bronzes.

Occupied at second rank in 2008 LKS SMK XVII in Makassar, South Sulawesi, East Java contingent moved aside Central Java that became general champion last year. Special Capital District of Jakarta occupied second rank grabbing ten gold medals, one silver, and eight bronzes, while third rank occupied by West Java achieving five gold medals, seven silvers, and three bronzes.


Minister of National Education (Mendiknas) Bambang Sudibyo on Monday (05/25/2009) in Arena Pekan Raya Jakarta, submitted immediately the permanent trophy to the representative of East Java Province, Special Capital District of Jakarta, and West Java Province. Besides, Mendiknas also provided cycle trophy to East Java Contingent.

Mendiknas said, these products of SMK’s student work could be a valuable chief capital for development of SMK in the future, including as a type of the school contribution to take part in encouraging initial step of the national technology resurrection. "We should prove that SMK was able to prepare the Indonesian children in order to have world class vocational competence“” he said.

Mendiknas said, this task of LKS SMK performed together with exhibition to industrial partner shown enabling to display works that could be proud. “Therefore, the Minister said, cooperation between SMK and world of industrial business should be continuously supported and improved."

Director General of Elementary and Junior Education Management, Depdiknas, Suyanto reported, in order to realize competence standard in the implementation of LKS SMK, assessment by international criteria reference used. He said, from 50 fields of contest there were some competitions yet unable to meet with the minimum competence criteria, so that juries decided for not confirming the champion. He mentioned, some fields of competition were mould making, mechatronics, mobile robotics, and pattern making. “It was, of course, a matter of evaluation and challenge for all of us particularly teachers as well as supplies and infrastructure for the coming," he said.

Suyanto said, this task of competition combined with creation fair of SMK student was able to attract more than 1,000 visitors every day. In addition, he said, significant transaction has occurred because palm plantation and oil employers were interested to order 1,000 units of pick-up car, 100 sets of electronic and automotive device, and 12 travel agencies ordered minibus trailer package. “This achievement, he said, was reflection that vocational education became unusual potency and reasonable for being education interest in the future.”***

Sumber: Pers Depdiknas

6.09.2009

TASK-BASED LEARNING THROUGH RESOURCES-BASED LEARNING

Abstract

Task-based learning involves the use of resourceful environment. In the classroom, the idea is to get something done via the language, to read a text and do something with the information. The activities are the one which actually occurs in real-world situations. A task approach conveys to students the value of fluent and efficient reading, reading for a specific purpose which means reading texts in different ways depending on the information needed and the task to be carried out. In addition, students work with authentic texts from the start by which they derive a sense of accomplishment from their progressively greater comprehension and more extended use of the text.

Keyword : Task Based Learning, Resource Based Learning


The final end of the teaching learning process is to enable students to become independent learners. In the university levels, three types of learning is promoted in every classes: 1) face to face interaction; 2) structured assignment; and 3) independent learning. In the school levels, Students Active Learning (SAL) method emphasizes similar philosophy, which is promoting independent learning. However, only few attention is paid to systematically educate the learners to be independent learners. The learning process designed by lecturers in the university level, for examples, focuses more on face to face interaction and structured assignment. Almost no systematic effort has been done to encourage the students and to provide facilities in the campus setting where independent learning is possible to do. Similarly at schools, classes will be paralyzed without teacher’s attendance which implies that students are very dependent to their instructors. Both show how independent learning needs serious attention.
This article discusses task-based learning as an approach in language learning to promote independent learning. This concept suggests the importance of the availability of varied resources which we call resources-based learning. In this article, we propose that the best implementation of task-based learning is through resources-based learning and the goal of the learning is to promote independent learners.


Mutsyuhito Solin and Sri Minda Sari
Dosen Fakultas Bahasa Universitas Negeri Medan

Proceeding of International Seminar Paper “Resource Based Instruction”
Department of Educational Technology Postgraduate Studies, The State University of Medan Cooperation with
Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) North Sumatra

6.07.2009

THE POTENCY OF SIBOLANGIT RECREATION FOREST AS LEARNING RESOURCE FOR PLANT ECOLOGY INSTRUCTION

Abstract

Plant ecology is one the subject matter of many subject matters that be taught for biology student at the university, including at the biology department of State University of Medan. It is hoped, through out that subject matter the student has competency to comprehend diversity and abundance of plant in nature. For this purpose, plant ecology instruction must be done by using of learning resource that be found nature. One of learning resource is Sibolangit recreation forest. In this paper, it is discussed and presented the research result the potency of Sibolangit recreation forest as learning resource for plant ecology instruction. Research result showed, there was 71 species of flora that belong to 48 family that can be used as learning resource for plant ecology instruction. Pterocarpus indicus, Bauhinia purpurea and Samanea saman were dominant species. The plant which has specific and giant flower, namely Amorphophallus titanicum Becc can also be found in that recreation forest.

Keyword : Potency, Sibolangit, Forest, Resource Based Instruction, Ecology Instruction


Ecology is biology branch that discuss interrelationship between organisms with their environment. Begon et al. (1990) define ecology as the science that discusses interactions which determine the distribution and abundance of organisms in nature. Therefore, in ecology be studied diversity, abundance and distribution of organisms in nature, as well as factors that influence of biodiversity, abundance and distribution of plants and animals in nature. The objectives of plant ecology instruction at the university, including in Biology department of State University of Medan are the students have competency to comprehend diversity and abundance of Indonesia flora, especially that be found in North-Sumatera. The student must also comprehend its distribution in nature.
As the branch of biology, plant ecology instruction can be carried out both in classroom and laboratory, as well as in the field or nature laboratory (Subiyanto, 1990). In this case, to reach the competency, the learning resource or media which be found in classroom, laboratory, and nature environment can be used. Sudjoko (1985) has confirmed, biology instruction, including plant ecology can be done through field trip in nature or by ecotourism as according to Fandeli and Mukhlison (1994). Of course, the instruction model like this can decrease or lost of verbalism from the student life. Sibolangit recreation forest with the space 24.85 ha is one of biodiversity conservation area in Northsumatera. This forest situates in Sibolangit, Deli Serdang regency. Its distance is 40 km from Medan and can be reached by bus only in one hour. Actually, with its flora richness, Sibolangit recreation forest has big potency as learning resource or media for biology instruction, especially for plant ecology. This big potency can be used by students that live at around of Berastagi city, Karo regency, Dairi regency, Deli Serdang regency and Medan city. However, information about biodiversity and abundance of its flora is still restrictive. Based on that problems, research which attempts to exposes the potency of Sibolangit recreation forest as learning resource for biology instruction, including plant ecology has been done in the year 1994/1995 (Binari et al., 1995). The result of the research is discussed in this paper.

B. Solution
1. Material and Methods
For study the potency of Sibolangit recreation forest as learning resource for plant ecology instruction, some material and method were needed. These materials and methods were as following:
a. Research tools and materials
Some tools and materials that have been used for observation and registration of flora were loupe, telescope, pencil, camera, note book, and stereo microscope. Meanwhile, machete, scissor, knife, stake and some rope were used for flora collection.

b. Research procedures
Research procedures were done according to Krebs (1989). In this case, biodiversity and abundance of flora was taken from the quadrates plot that be placed on the forest. Furthermore, flora identification was based on reference of Laurence (1951), Latiff (1991), Hsuan Keng (1969), Marsono (1977), Heywood (1978), Steenis (1950, 1988), and Tjitrosoepomo (1989). However, data analysis of prominence value of plant or flora was carried out according to Barbour et al. (1987) and Brower et al. (1990).

c. Result and Discussions
• Flora diversity
Result of research showed, there was at least 71 flora species that belong to 48 family in Sibolangit recreation forest that can be used as learning resource for plant ecology instruction at the university.

From the above data, there is so many species and family of flora that grow in Sibolangit recreation forest. Therefore, it means, the role or potency of that forest as learning resource for plant ecology instruction can be confirmed. Actually, this potency can also be used for higher plant taxonomy instruction. By using this recreation forest as learning resource or media, verbalism can be lost from plat ecology instruction and other science of biology branches (Sadiman et al., 2007). It means too, the quality of plant ecology instruction as a science can be increased both in process and product (Dunkin & Biddle, 1974). Hence, the purpose of plant ecology learning, namely to understand the real life process in environment can be reached, too (Sjarmidi & Rustaman, 1995). Improvement of plant ecology instruction both in process and product have implication on graduation quality, mainly on graduation who will work as teacher in the future. Furthermore, this matter has direct effect on student quality as the future generation of the nation.

Plant ecology instruction by using the potency of Sibolangit recreation forest can give direct learning experience and real for students. This matter can also give more learning experience retention for students as according to Edgar Dale (Sadiman et al. 2007). In this case, percent of retention according to Edgar Dale through out his cone experience is 10% from what we read, 20% from what we hear, 30% from what we see, 50% from what we both see and hear, 70% from what we say and 90% from what we both do and say and 95% what we teach others. In Sibolangit recreation forest can be found the plant that has giant flower, namely Amorphophallus titanicum Becc. This plant has specific character. The height of its flower can reach circa 210 cm at the blossom times. The distribution of this plant is restrictive and grows only in Sumatera. Therefore, many peoples want to search that plant for seeing.
Some animals that can also be found in Sibolangit recreation forest that can be used as learning resource for biology instruction. They are mouse deer (Tragalus sp), Owa (Hylobates moloch), Siamang (Hylobates sindactilus) and Owl (Tito spp.).

Dr. Binari Manurung, M.Si
Dosen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan,
Dosen Program Pascasarjana Unimed

Proceeding of International Seminar Paper“Resource Based Instruction”
Department of Educational Technology Postgraduate Studies, The State University of Medan Cooperation with
Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) North Sumatra