8.20.2010

JOYFUL LEARNING

Rationale:

Learning should be something joyful because it is a perpetual growth process and self reflection. Basically, learning is the change of behaviour acquired by individual experiences. Joyful student-centred learning experiences can generate student’s motivation, interest, creativity, initiative, inspiration, independence, and spirit of learning.

Some identified problems in mathematics learning among others are partial concept explanation or just defining the formulas, monotonous and tedious learning process, authoritarianism in class, and difficulties to focus on learning. Posamentier in 2003 in his book by title “Math Wonder to Inspire Teachers and Students” states that the whole society has to welcome mathematics not only as an advantageous subject but also a beauty even a joyful thing.


In experiencing learning process, students are highly motivated by an entertaining activity. For that reason, mathematics teachers are expected to develop ideas to motivate students by integrating joyful activity in the teaching and learning process. The activities such as discovering, exploring, constructing, designing, setting strategy, and solving the problems are wrapped in mathematics games, puzzles and hands-on activities.

Aims:

Participants are able to develop joyful learning in mathematics education.

Expected Outcome:

At the end of the course participants should be able to:
A. explain characteristic of joyful learning in mathematics education
B. produce joyful learning based mathematics teaching materials
C. create mathematics learning model applying joyful learning

Course Content:
A. Characteristic of joyful learning;
B. Teaching strategies/ models;
C. Teaching materials for joyful learning;
D. Teaching media; and
E Simulation/teaching practice focusing on/using joyful learning.

Participants:

The number of participants of the Course is 24 Junior High School mathematics teachers. The details of the participants are as follows
Country Number of Participant Specification of Participant
Indonesia 12 Junior High School math key teachers
Cambodia 2 Junior High School math key teachers
Lao PDR 2 Junior High School math key teachers
Myanmar 1 Junior High School math key teachers
Vietnam 1 Junior High School math key teachers
Timor Leste 1 Junior High School math key teachers
Malaysia 1 Junior High School math key teachers
Philippines 1 Junior High School math key teachers
Thailand 1 Junior High School math key teachers
Bruney 1 Junior High School math key teachers
Singapore 1 Junior High School math key teachers

Venue

SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathematics
Jl. Kaliurang Km.6 Sambisari Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta, Indonesia


Course Requirements:

  1. Mathematics curriculum documents from participant\'s country.
  2. Articles on actual/recent issues on mathematics education in primary school in participant\'s country.
  3. Mathematics text books for Junior High School used in participant\'s school

Enquiries

SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathematics
Jl. Kaliurang Km.6 Sambisari Condongcatur Depok Sleman Yogykarta, Indonesia
Phone: +62 274 881717
Fax: +62 274 885752
Email: qitepinmath@yahoo.com

Bantuan Dana Blockgrant KKG/MGMP Matematika Tahun 2010

Dalam upaya pelaksanaan tugas fungsi PPPPTK Matematika meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan matematika dan dengan mengacu kepada sistem pengembangan profesi guru secara berkelanjutan maka diperlukan pembinaan salahsatunya dalam cluster khususnya di forum KKG/MGMP.
Mengingat hal-hal tersebut maka PPPPTK Matematika kembali menyalurkan bantuan dana (blockgrant) untuk peningkatan kegiatan di KKG/MGMP sehingga diharapkan kegiatan di KKG/MGMP yang bersangkutan dapat menjadi model bagi kelompok lain dalam mengelola pembelajaran matematika di sekolah.


Form surat pernyataan dan surat kesanggupan pengajuan dana Block Grant PPPPTK Matematika 2010 bisa didownload di sini .

Informasi lebih lengkap dapat dilihat dari leaflet berikut

PANDUAN PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER SMP/MTs DAN SMA/MA

Penerapan SKS dalam pengelolaan pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia saat ini merupakan suatu upaya inovatif untuk menambah kekayaan pengelolaan pembelajaran yang selama ini hanya menggunakan satu-satunya cara, yaitu sistem Paket. Melalui penerapan SKS ini dimungkinkan peserta didik dapat menyelesaikan program pendidikannya lebih cepat sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya.

Panduan penyelenggaraan SKS ini disusun untuk SMP/MTs dan SMA/MA, namun demikian panduan ini juga dapat diterapkan pada satuan pendidikan lainnya dengan melakukan penyesuaian dan memperhatikan karakteristik satuan pendidikan yang bersangkutan.


Pengembangan Panduan Penyelenggaraan SKS untuk SMP/MTs dan SMA/MA ini melalui perjalanan yang cukup panjang dan melibatkan berbagai unsur, yaitu Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan, Perguruan Tinggi, sekolah/madrasah, dan direktorat
di lingkungan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional. BSNP menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak atas partisipasi, dedikasi, dan kontribusi mereka sehingga buku panduan ini dapat disusun. Semoga Panduan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan SKS di sekolah/madrasah, demi peningkatan kualitas pendidikan kita.

Panduan dapat diunduh di sini
Sumber: Pusat Sumber Belajar SMA

8.18.2010

Mendiknas Tetapkan 4 Prioritas Pendidikan 2011

AKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh menyatakan bahwa kementrian yang dipimpinnya telah menempatkan empat prioritas sektor pendidikan 2011. Empat prioritas itu adalah urusan pendidikan dasar, pendidikan vokasi (kejuruan) dan politeknik, percepatan doktor, serta pendidikan anak usia dini (PAUD).

Menurut Mendiknas, termasuk dalam penempatan pendidikan dasar sebagai prioritas utama pada adalah urusan perbukuan dan lembar kerja siswa (LKS). "Kita harapkan lunas pada 2011," katanya usai menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-65 Republik Indonesia, di halaman Kantor Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, Selasa (17/8).

Tentang pendidikan vokasi dan politeknik, kata Mendiknas menjelaskan, diprioritaskan untuk dapat menjawab persoalan ketenagakerjaan. "Kita siapkan tenaga-tenaga kerla yang punya keterampilan dan keahlian," ujarnya.


Lebih lanjut Mendiknas juga menjelaskan soal percepatan kualifikasi doktor di perguruan tinggi yang juga menjadi prioritas. Mendiknas menyebutkan, dari 270 ribu dosen terdapat 23 ribu dosen (8 persen) yang menyandang gelar doktor (S3). Ditargetkan, sampai dengan tahun 2014-2015 jumlah doktor dapat ditingkatkan menjadi 20 persen atau mencapai 30 ribu. "Setiap tahun harus ada tambahan doktor baru di perguruan tinggi sekitar 5-6 ribu," katanya.

Adapun soal adalah PAUD yang juga diprioritaskan, Mendiknas menyebutkan bahwa saat ini angka partisipasi kasar (APK) PAUD secara nasional mencapai 54 persen. Di daerah tertentu, angkanya ada yang mencapai 70 persen. "Oleh karena itu, mulai tahun 2011 PAUD juga kita genjot. Sesegera mungkin bisa kita antarkan mereka masuk sekolah dengan baik," ujarnya.

Sementara di dalam sambutan saat menjadi inspektur upacara, Mendiknas juga menyampaikan dua agenda utama yang harus segera diselesaikan. Pertama, implementasi pendidikan karakter yang terintegrasi secara utuh dan menyeluruh di seluruh jenjang pendidikan. Kedua, pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM) terutama untuk pendidikan dasar, termasuk pemerataan dan aksesibilitas.

Pada upacara peringatan Kemerdekaan RI kali ini juga dirangkai dengan pemberian anugerah Satya Lancana Karya Satya bagi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kemdiknas yang telah memberikan darma baktinya selama 10, 20, dan 30 tahun. Hadir pada upacara itu antara lain Wakil Menteri Pendidikan Fasli Jalal, para pejabat eselon I-IV Kemdiknas.

Anggaran Kemdiknas Jadi Rp50,3 Triliun

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan alokasi anggaran untuk Kementerian Pendidikan Nasional pada RAPBN 2011 sebesar Rp50,3 triliun, atau mencapai 23,9 persen dari total RAPBN sebesar Rp1.202 triliun.

"Anggaran pada Kementerian Pendidikan Nasional RAPBN 2011 akan difokuskan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan bermutu dan terjangkau," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat menyampaikan Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang RAPBN 2011 Beserta Nota Keuangan, pada Sidang Paripurna DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Senin.

Presiden mengatakan, pemerataan pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau akan dilakukan melalui jalur formal dan non formal di semua jenjang pendidikan.


Meski besaran alokasi pendidikan pada 2011 yang mencapai Rp50,3 triliun lebih kecil dibanding 2010 sebesar Rp51,8 triliun, namun secara prosentasi dana pendidikan 2011 mencapai 23,9 peren, lebih tinggi dari 2010 yang hanya mencapai 21,73 persen.

Menurut Presiden, anggaran pendidikan tahun 2011 juga direncanakan untuk meningkatkan daya jangkau dan daya tampung sekolah melalui kegiatan pembangunan sekolah baru, dan penambahan ruang kelas baru.

Selain itu, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tetap diberikan bagi sekolah, madrasah, pesantren salafiyah, dan sekolah keagamaan non-Islam yang menyelenggarakan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

Ditambahkan Presiden, anggaran pendidikan juga untuk memberikan beasiswa bagi siswa miskin pada semua jenjang pendidikan.

"Dengan alokasi anggaran sebesar itu (Rp50,3 triliun) maka dapat meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk berusia 15 tahun ke atas menjadi 7,75 tahun," ujar Yudhoyono.

Selain itu, Kepala negara juga mengutarakan bahwa pemerintah terus berupaya menurunkan disparitas partisipasi dan kualitas pelayanan pendidikan antar wilayah, gender, dan sosial ekonomi, serta antar satuan pendidikan.

Citi Success Fund 2010

Area : Education
Type : Development
Location : Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Bandung, Semarang, Surabaya,
Medan and Bali
Impact : High School Teacher, Students and Community

Citi Success Fund (CSF) provides financial support to realize the ideas of high school teachers so that students can participate in creative activities and inspiring. Support is given to high school teachers in the Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan and Bali.

Program Objectives:

1. Building a two-way communication better between teachers and students
2. Support existing range of activities outside the classroom in a creative, inspiring and fun.
3. Stimulate creative thinking teachers.
4. Build awareness and responsibility of the disciples to the surrounding environment.
5. Creating activities to support the existing curriculum.


Financial Support:

  • financial support for the 100 recipients of funds each Rp. 5.000.000,- (must be used to realize the activity of the Citi Success Fund)
  • 10 best activity will be selected from the 100 recipients of funds to receive the gift of a check amounting to Rp. 3.500.000,- + Notebook for Rp. 4.500.000,- for teachers and a laptop for Rp. 7.500.000,- for schools (given after the activity is run).


We hope to impact teachers in enhancing their teaching skill, and to inspire students to achieve a better future by fun & creative learning.
Question and information, please email us at : csf@hopeindonesia.org